Nutrisionist RSUD Pandega Pangandaran Sebut Pentingnya Dukungan Nutrisi Optimal Bagi Penderita PPOK
PANGANDARANNEWS.COM – Untuk upaya peningkatkan kualitas layanan dan pemulihan pasien, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega Pangandaran menekankan tentang pentingnya dukungan nutrisi optimal bagi penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Karena, Nutrisi seimbang dinilai berperan besar dalam membantu pasien mempertahankan fungsi paru-paru dan mempercepat proses penyembuhan.
Demikian disampaikan Nutrisionist RSUD Pandega Pangandaran, Ijni Kusmuliya, terkait Nutrisi Optimal bagi Pasien PPOK.
Menurutnya, pasien PPOK memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan dan asupan gizinya. Kondisi sesak napas kronis dan peningkatan kerja pernapasan pada pasien menyebabkan kebutuhan energi tubuh meningkat, sementara nafsu makan sering kali menurun.
Pasien PPOK, terang Ijni, cenderung mudah lelah dan mengalami penurunan berat badan karena energi yang dikeluarkan untuk bernapas lebih besar.
“Oleh karena itu pengaturan nutrisi harus tepat agar tubuh tidak kekurangan energi maupun zat gizi penting," terang Ijni.(10/11/25)
Ia menyebut, dukungan nutrisi tidak hanya berfokus pada jumlah kalori tetapi juga keseimbangan antara karbohidrat, protein dan lemak. Dan asupan protein berkualitas tinggi ini sangat dibutuhkan untuk membantu memperbaiki jaringan otot pernapasan, sedangkan lemak sehat bisa menjadi sumber energi utama karena menghasilkan karbondioksida yang lebih sedikit dibanding karbohidrat.
Ijni juga menekankan pentingnya pemberian makanan dengan porsi kecil tapi sering untuk mengurangi rasa sesak setelah makan, serta memastikan pasien mendapatkan asupan cairan yang cukup guna membantu pengeluaran lendir dari saluran pernapasan.
Ia menambahkan, pendekatan nutrisi yang tepat harus dilakukan secara multidisipliner dengan melibatkan dokter paru, ahli gizi dan perawat, agar perawatan pasien PPOK lebih komprehensif.
Ia juga mengatakan, peran tim gizi sangat penting dalam menentukan kebutuhan energi harian serta pememilihan jenis makanan, hingga memantau status gizi pasien selama perawatan serta mengajak agar masyarakat lebih memperhatikan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan.
"Hindari rokok, konsumsi makanan bergizi seimbang dan rutin berolahraga ringan, pencegahan ini jauh lebih baik daripada pengobatan," ucapnya.(hiek)

