Buntut Ucapan Pelecehan Terhadap Jurnalis, Kades Cibatuireng Akhirnya Minta Maaf

PANGANDARANNEWS.COM/TASIK NEWS - Buntut dari pemberitaan di berbagai media terkait ucapan Kepala Desa Cibatuireng Kecamatan Karangnungal Kabupaten Tasikmalaya H. Ajat Nurrohman yang mengatakan 'Wartawan Gembel" kepada salah satu jurnalis di kantornya (29/9/25), akhirnya Kades Cibatuireng H. Ajat Nurrohman pun meminta maaf melalui pernyataan lisan dan tulisan langsung di depan para awak media.
Pernyataan permintaan tersebut disaksikan langsung Ketua APDESI dan jajaran serta sejumlah wartawan, bertempat di Sekretariat APDESI Kecamatan Karangnunggal. (02/10/25).
Ajat menyampaikan, secara pribadi ia mohon maap atas ucapannya yang telah menyakiti seluruh awak media.
Ia mengaku ucapan tersebut stentunya itu merupakan kebodohannya dan ketidak sengajaannya tersebut tidak bermaksud melecehkan profesi awak media.
"Ini tentu menjadi pembelajaran berharga bagi saya, bahwa ucapan itu harus dijaga karena bisa menyakiti perasaan orang lain," ucapnya.
Ia menyebut permohonan maaf ini keluar dari hati yang paling dalam, dan dengan adanya kejadian ini kepada seluruh awak edia ia berharap tetap bisa menjalin silaturahmi dan kemitraan untuk saling menghargai peran dan pungsi masing-masing.
Sementara saat diminta tanggapannya, Ketua Apdesi Kecamatan Karangnungal, Tohir E Sumarlin mengatakan, dengan kejadian ini pihaknya atas nama seluruh jajaran Pengurus Apdesi Karangnunggal mohon maaf kepada awak media atas kekhilafan ucapan salah seorang anggotanya.
Ia berharap mudah - mudahan kejadian ini jadi pembelajaran kedepannya untuk semuanya.
Tohir bersukur karena pihaknya bisa memfasilitasi untuk mediasi antar pihak wartawan dengan Kades Cibatuireng.
"Akhirnya ada titik temu, dengan Ikrar permohonan maaf baik secara lisan maupun tulisan," kata Tohir.
Sebagai mitra, kata Tohir, tentu dengan kejadian ini tidak akan memutuskan tali silaturrahmi karen sebagai mitra tentu antara jurnalis dan pemerintahan desa saling membutuhkan.
"Tugas kami melaksanakan setiap program pemerintah, sementara jurnalis selaku kontrol sosial yang akan terus memantau kami agar jangan ada yang melenceng dari koridor ketentuan dalam penggunaan anggaran negara," ucapnya.(anwarwaluyo)