Rencana Pemkab Kembangkan Pantai Madasari Ditolak Pemdes Masawah, Ini Alasan

Pantai Madasari Pangandaran

PANGANDARANNEWS.COM
– Rencana Pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk melakukan  pengembangan obyek wisata Pantai Madasari di Kecamatan Cimerak ditentang Pemerintah Desa Masawah yang selama ini menjadi pengelola  destinasi wisata ini, sehingga rencana pemda untuk alih kelola obyek wisata ini pun mendapat halangan.

Menurut Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Desa Masawah dalam rangka pengembangan wisata Pantai Madasari untuk mendesain menjadi satu wisata premium.

Kata Jeje, pengembangan ini selain memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus mempunyai kewenangan yang luas dan sebagainya, jadi pengelolaannya itu bersama.

"Saya kira pemdes banyak keterbatasannya, hal-hal yang sudah menjadi penghasilan desa di sana, kita akan berikan kepada mereka karena Pemda lebih ke aspek pengembangannya," jelasnya.(13/10)

Jeje mengaku pihaknya khawatir jika hanya desa yang kelola penataanya tidak akan maksimal, dan jangan sampai kalau dibiarkan penataannya akan amburadul karena kalau sudah begitu tentu cape.

“Kami ingin menjalin kerjasama secepat mungkin dalam satu bulan ini selesai, kemarin kita juga komunikasi dengan BPD dan Kades," kata Jeje.

Jeje juga mengatakan Pemda perlu melakukan sinkronisasi dengan Pemdes Masawah, dan langkah pertama untuk melakukan konsolidasi kepada pihak desa dengan sinkronisasi hal-hal yang terkait dengan aset. Jadi nanti dilihat mana harim laut dan mana tanah desa, setelah itu sinkronisasi dengan pemegang hak yang sudah tercantum lalu nanti dibahas kerjasamanya seperti apa.

Jeje menegaskan, rencana tersebut bukan mengambil alih penelolaan Pantai Madasari tapi hanya ingin memaksimalkan pengelolaan potensi wisata tersebut. Kalau sekarang Pemdes Masawah tidak menerima kerjasama ini lalu persoalannya apa, karena jika desa menolak harus dipertanyakan karena dalam hal ini tidak ada hak desa yang hilang.

“Mungkin pemdes tidak mampu mengelola karena seperti  jalan rusak aja diperbaikinya hanya tambal-tambal saja, kita hanya ingin kembangkan saja karenah Hak dan aset desa tidak hilang dan ada dan ada pendapatan bagi hasil, jadi kalau tidak setuju ada apa dan kenapa?" imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Masawah Ukan Suganda mengatakan, hasil musyawarah dengan masyarakat melalui Musyawarah Desa (Musdes) semuanya menolak terkait rencana yang ditawarkan pemda ini.

"Karena itu bukan kerjasama tetapi mengambil alih, jelas hasil Musdes kami menolak," kata Ukan, saat dihubungi salah satu media on line.

Menurut Ukan penolakan pengelolaan pantai Madasari karena objek wisata tersebut sudah diakui sebagai desa wisata dan desa mandiri oleh Kemendagri, Kemenparekraf, Kementerian Desa, laku artinya apa jika Desa Masawah dituntut menjadi desa mandiri kalau pengelolaan desa wisata diambil alih pemda. 

Selain itu, Ukan menyebut Desa Masawah sudah mempunyai piagam Desa Wisata dari Kemenparekraf yang diserahkan langsung Menteri Sandiaga Uno dan penghargaan itu sebagai Desa Wisata Binaan Kemenparekraf RI Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021 serta mendapat penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) RI Tahun 2022, dan jika melihat dari sisi sebagai desa mandiri pantai Madasari mendapatkan Penghasilan Asli Desa (PADes) yang cukup baik.

"PADes dari tiket masuk objek wisata pantai Madasari tahun 2023 mendapat Rp 360 juta, dan ini sudah mencapai target meskipun saat ini masih bulan Oktober," jelas Ukan.

PADes Masawah dari objek wisata Pantai Madasari ada kenaikan setiap tahun, tahun 2022 sebelumnya target Rp 250 juta, realisasinya Rp 300 juta, jadi setiap tahun ada kenaikan target dan selalu terealisasi.

“Pantai Madasari mulai dikembangkan dan dikelola pemdes sejak tahun 2013, dan ada tiket wisatanya tahun 2013, semenjak saya menjabat," akunya.

Ukan menyayangkan setelah pemdes  berusaha hingga berkembang dan mandiri tiba-tiba pemda akan ambil alih pengelolaannya.

"Sekarang masuk musdeskan lagi, dalam dalam musdes ini warga menolak pengelolaan Pantai Madasari dialih kelola oleh pemda," tegasnya.

Ia juga menyebut, Pemdes Masawah sudah bekerjasama dengan para investor untuk pengembangan obyek wisata ini, karena pantai Madasari banyak dimintai dengan sejumlah daya tariknya seperti 

panorama alam, pegunungan di pinggir pantai seperti di Raja Ampat, sun set dan keindahan alam lainnya.

“Jadi jika alasan Pemda hanya soal pengelolaan, kami juga mampu untuk mengembangkan lebih baik lagi karena sudah menjadi desa mandiri, tentu mampu dan kami sudah melakukan langkah-langkah yang terbaik," pungkasnya. (hiek)


Related

berita 7229241533043593864

Posting Komentar

emo-but-icon

item