Permasalahan Sampah Di Kota Tasik Menjadi Tugas Bersama Antara Pemkot dan Masyarakat

Kabid LH, Ferry
pangandarannews.com/tasiknews - Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun perorangan. Permasalahan sampah harus menjadi dimulai dengan bersama-sama menjaga kebersihan, dan masyarakat juga sadar diri tidak membuang sampah sembarangan.

Demikian disampaikan  Kepala Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Ferry, saat ditemui PNews di ruang kerjanya. (05/08)

Menurut Ferry, pihaknya berupaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan semua pihak terutama dalam pembagian peran dan tanggung jawab pengelolaan sampah. Dan pengelolaan sampah bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup serta menjadikan sampah sebagai sumber daya manusia.

Ia menyebutkan, kajian pemetaan yang dilakukan  Lingkungan Hidup menemukan bahwa 54 persen dari total sampah plastik masih terbuang ke lingkungan atau belum didaur ulang, dan 55 persen sampah kertas juga mengalami hal serupa.

"Pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri karena sampah berada dan bersumber dari segala tempat, terutama rumah tangga, industri, pasar dan dari berbagai aktivitas manusia lainnya, "kata Ferry. 

Oleh karena itu, kata Ferry, pelibatan semua komponen masyarakat menjadi penting dan peningkatan kesadaran akan permasalahan secara terus-menerus perlu dilakukan. Dan kolaborasi UPTD Dadaha pengelolaan sampah Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan kegiatan rutin membersihkan sampah kompleks Dadaha kota Tasikmalayadan.

Pengelolaan sampah merupakan bagian tidak terpisahkan dari mengubah perilaku masyarakat untuk dapat hidup lebih sehat dan nyaman, dan permasalahan persampahan kota Tasikmalaya, ujar dia, ini menjadi tantangan bersama.

Secara khusus, ia pun menyoroti sampah Kota Tasikmalaya jika dikerjakan bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat maka permasalahan sampah ini pun akan selesai. 

“Mudahan-mudahan Kota Tasikmalaya bisa meraih adipura kota terbersih asal kita tidak saling menyalahkan, “ucap Ferry.

Ferry menambahkan, sekarang pihaknya bekerjasama dengan bank sampah agar bisa mengatasi masalah sampah sekaligus menjadikan sumber usaha dengan cara mengolah mendaur  ulang, karena sampah juga bisa menjadi pupuk organic.

“Mari kita jaga lingkungan kita karena menjaga kebersihan sebagian dari pada iman, “tegasnya.

Secara terpisah Kepala UPTD Dadaha, Dadi, mengatakan, permasalahan sampah yang ada di komplek Dadaha karena kekurangan  tenaga  kebersihan, selama ini  UPTD Dadaha hanya memiliki 10 petugas kebersihan  Tenaga Harian Lepas (THL) dengan upah Rp 50 ribu.

“Kami kekurangan tenaga kerja dan anggaran, tapi kami berusaha bekerja semaksimal mungkin agar  Dadaha bersih dan nyaman, mari kita jaga bersama-sama kebersiahan di lingkungan Dadaha ini, Ujar Dadi. (anwarwaluyo)


Related

TASIK NEWS 1126126704287182808

Posting Komentar

emo-but-icon

item