PASCA INSIDEN PEMBACOKAN BEBERAPA WAKTU LALU, PEMKAB PANGANDARAN AKAN TATA KEMBALI PASAR WISATA ?

PANGANDARANNEWS.COM  - Pasca kejadian yang menggegerkan masyarakat saat terjadi pembacokan dan pembakaran kios di Pasar Wisata Pangandaran pada akhir maret lalu, membuat Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata berkeinginan agar dilakukan penertiban dan penataan kembali kawasan Pasar Wisata (PW) yang berlokasi di jalan Pamugaran obyek Wisata Pantai Pangandaran.

Menurut Jeje, ia tidak mau jika kawasan  PW mempunyai image menjadi kawasan Bronx-nya Pangandaran, oleh arena itu PW harus dikembalikan pada fungsi awal.

Sekedar diketahui, Bronx merupakan sebuah kawasan di ujung Pulau Manhattan, New York City, Amerika Serikat sebuah kota yang didominasi warga kulit gelap ini dikenal dengan hal-hal yang menakutkan karena banyaknya kejahatan yang terjadi di kota ini, termasuk pelacuran, peredaran narkoba, minuman keras dan kejahatan lainnya.

“Fungsi awal PW ini harus sesuai dengan namanya yakni pasar, namun kenyataannya kini PW malah menjadi kawasan pemukiman kaum urban di Pangandaran, “jelas Jeje.(13/04)

Pada lahan sekitar 7 hektar PW yang dibangun tahun 1999 saat masih menjadi Pemkab Ciamis, kini para pendatang pun bisa menjadi penghuni tanpa adanya sistem pengawasan, sehingga pada gilirannya hal ini memicu komplik sosial.

“Saat pembangunannya dulu ketika itu saya masih menjadi anggota DPRD Ciamis dan Pa Wakil Bupati Ujang Endin menjadi panitia lelang pembangunan, “terang Jeje.

Walau masih sebatas rencana, Jeje berencana ke depannya PW akan dibagi menjadi dua bagian,  separuh tetap digunakan sebagai pasar wisata dan area parkir, sehingga para pedagang tidak perlu khawatir karena akan tetap diberi lahan untuk berjualan di pasar wisata. Sementara separuhnya lagi akan dimanfaatkan untuk pengembangan wisata namun bentuknya seperti apa, saat ini masih dipikirkan. 

“Bisa berupa gedung film atau lainnya, intinya yang bisa mendukung dunia pariwisata Pangandaran, dan pengembangannya akan melibatkan pihak swasta atau investor, “jelasnya.

Disoal potensi konflik sosial yang mungkin saja timbul akibat rencana penataan tersebut, Jeje mengaku ia tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut, karena menurutnya, ia sudah punya pengalaman bagaimana caranya mendekati warga.

“Dinamika pasti ada, tapi itu tergantung cara dan pendekatan yang kita lakukan,"ujarnya. (PNews) 



Related

berita 5326538104912897667

Posting Komentar

emo-but-icon

item