Ribut Audiensi di Bawaslu Kabupaten Pangandaran



PANGANDARANNEWS.COM -Masyarakat Pangandaran Bersatu (MPB) menggelar audiensi ke Bawaslu Pangandaran, Senin (4/1/2021). Massa sebanyak 50 arang ini kembali mempertanyakan kinerja Bawaslu Pangandaran yang dinilai lambat dan tidak transparan. Diduga laporan pelanggaran pilkada dipetieskan. 

Menurut juru bicara MPB, H. Ahmad Irfan Alawi, pilkada telah usai. Namun banyak temuan dan laporan pelanggaran pilkada yang tidak diselesaikan secara tuntas. Malah ada intimidasi kepada saksi pelapor pendukung pasangan Adang-Supratman. 

"Pilkada memang telah selesai tapi banyak saksi yang ditersangkakan dan sebagian laporan mengendap. Kami datang untuk mempertanyakan sejauh mana kinerja Bawaslu Pangandaran dalam menangani kasus pelanggaran pilkada," ujar Irfan. 

Hal yang sama disampaikan kordinator audiensi, Anton yang mengkritik lambatnya Bawaslu dalam merespon laporan tiam AMAN. Penyelenggara pilkada seharusnya menjaga netralitas demi demokrasi di Pangandaran.

"Pilkada telah berlalu tapi suasana kebatinan masyarakat masih terluka karena ada rasa tidak adil dalam perkara pilkada. Lewat audiensi ini kami ingin keterbukaan Bawaslu," ujar Anton. 

Menanggapi pernyataan dua juru bicara MPB, Ketua Bawaslu Pangandaran, Iwan Yudiawan, memaparkan tahapan perkara pelanggaran yang ditangani Bawaslu. Namun suasana audiensi berubah menjadi memanas karena jawaban pihak Bawaslu dinilai tidak transparan.

Massa berteriak-teriak menumpahkan kekesalan mereka yang tidak mendapatkan informasi terbuka. Semua penjelasan Bawaslu diteriaki sehingga tidak jelas kesimpulannya. 

Setengah jam kemudian Ketua Bawaslu Pangandaran keluar dari ruangan dan tidak kembali lagi. Massa semakin panas hingga akhirnya ada massa susulan di halaman luar Bawaslu. (PNews)


Related

POJOK PEMILU 673980082811306534

Posting Komentar

emo-but-icon

item