AKIBAT HUJAN YANG MENGGUYUR AKIBATKAN ALIARN SUNGAI DERAS HANYUTKAN BANGUNAN JEMBATAN

PANGANDARANNEWS.COM – Hujan yang menguyur beberapa hari ini telah mengakibatkan genangan air di beberapa daerah serta membuat aliran sungai meluap. Salah satunya terjadi di blok Burujul yang menghubungkan Desa Campaka, pagerbumi dan Harummandala Kecamatan Cigugur kabupaten Pangandaran,  akibat meluapnya dan derasnya aliran sungai mengakibatkan kerusakan pada bangunan jembatan Bantar Kidang yang kebetulan jembatan tersebut sedang proses pembangunan lanjutan.

Seperti dituturkan salah seorang warga dalam sebuah grup whatsapp, ngunannya jembatan yang membentang di Sungai Cigugur tersebut terjadi beberapa hari lalu (16/11), saat itu di wilayah tersebut sejak pukul 15.00 WIB hingga malam hari hujan turun dengan intensitas tinggi membuat air sungai meluap dengan arus yang cukup deras menerjang pembangunan jembatan, sehingga jembatan yang sedang dalam proses pembangunan pun terbawa arus.

“Tapi aktifitas masyarakat tidak terganggu karena masih ada jembatan gantung yang terbuat dari kayu dan bambu, “tulisnya.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, petugas dari TNI, BPBD dibantu relawan dan warga pun saat itu masih menunggu air sungai surut untuk mempermudah pengangkatan material pembangunan jembatan. 

Sementara sehari pasca kejadian, Pjs Bupati Pangandaran, Dani Ramdhani yang didampingi Kepala Dinas PUPR, Kepala bidang Bina Marga Dinas PUPR, Camat Cigugur, Danramil Cigugur serta Perangkat Desa Campaka sama-sama meninjau ke lokasi, membenarkan akibat hujan dengan intensitas tinggi dan luapan air sungai Cigugur telah merobohkan jembatan yang sedang dalam proses pengerjaan.

“Arus sungai yang membawa material sampah kayu dan bambu menghantam tiang penyangga jembatan yang masih dalam proses pengerjaan hingga mengakibatkan jembatan itu ambruk,” jelas Dani. (17/11)

Dani mengatakan, target pembangunan jembatan tersebut selesai tahun 2020 dengan proses pengerjaannya 45 hari kalender, namun karena adanya musibah ini kemungkinan waktunya pengerjaan akan ditambah, dan salah satu alternatif yang ditawarkan Kadis PUPR ini untuk adendum.

Dani juga mengatakan, ia sudah komunikasi dengan pihak kontraktor dan ia menyanggupi untuk memperbaiki tanpa ada tambahan biaya dari Pemda. 

“Hanya waktu pengerjaan yang harus diperpanjang karena ini tidak mungkin lagi selesai sesuai rencana awal, apalagi ini menjelang akhir tahun, ”imbuh Dani.

Sementara disoal kebijakan pemda untuk mengeluarkan kebijakan status bencana, Dani mengatakn, hal ini tentu harus ada dikaji dulu dengan BPBD. (PNews)


Related

berita 6049710123421224877

Posting Komentar

emo-but-icon

item