SEORANG TKW DI KARANTINA KOTA BANJAR SESALKAN ADA OKNUM PETUGAS LONTARKAN KATA-KATA TAK PANTAS

BANJARNEWS- Ani Nuryani (34) salah satu pemudik yang sedang menjalani masa karantina di Gedung Banjar Patroman (GBP) diKomplek sport Centre Langensari Banjar, sangat menyesalkan pada seorang oknum pejabat yang sudah mengeluarkan ungkapan pelecehan pada dirinya.

Ani yang baru sah menjadi pasangan Suhendi ini semestinya berkumpul dengan suami dan keluargaini malah harus menjalani isolasi selama 14 hari, karena dirinya merupakan bagian dari Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang baru pulang dari Taiwan pada tanggal 10 Mei 2020 lalu.

Di saat menjalani proses isolasi Ani mengaku malah mendengar ucapan oknum pejabat yang kurang enak  dan berlebihan, sehingga oknum tersebut tidak memperlihatkan citra baik justru malah memberi kesan pejabat tak punya etika.

“Lontaran kata kata itu tak layak diucapkan, apalagi di tujukan pada seorang wanita yang sedang menjalani karantina seperti saya ini, “ungkapnya.(18/5)

Ani benar benar kesal, dengan kata-kata yang diulontakan petugas tersebut dhingga wajahnya pun  terlihat merah menunjukan tanda-tanda marah, saat ia menyampaikan pada P-News.

Panganten anyar, bilih bade meser terong jeung bonteng kantun miwarang (Pengantin baru, jika ingin beli terong dan timun, tinggal nyuruh saja), ” ungkap Ani, menirukan kata-kata yang diucapkan oknum petugas tersebut.

Padahal, menurutnya, ia tergolong sudah taat walaupun perasaan berat karena baru pulang dari rantau untuk bisa kumpul dengan suami dan keluarga ini ia harus rela dan sabar mengikuti aturan pemerintah untuk diam selama 14 hari di karantina.

“Sudah suntuk dan kesal menjalani masa karantina karena terpisah dari keluarga dan suami demi mengikuti anjuran pemerintah, eh ada oknum petugas yang bermoral buruk,”ujarnya.

Sementara terkait hal tersebut, Ketua Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FP3) Kota Banjar, Dicky Agustaf, sangat menyayangkan isu dugaan pelecehan yang dilakukan oknum petugas yang notabene seorang pejabat di Kota Banjar. 

“Jika itu benar, tentu kami sangat menyayangkannya,”tegas Dicky. (20/5)

Dicky menyebut, perbuatan tersebut tidak memiliki dasar dan tidak pantas untuk diucapkan kepada masyarakat, terlebih secara psikisnya warga yang tinggal di tempat karantina sangat lemah dan tentu tidak stabil.

“Petugas tersebut seharusnya ditindak sesuai aturan yang berlaku, “tegas Dicky lagi.(TITO)

Related

Syiar 3723154743258066149

Posting Komentar

emo-but-icon

item