AGUS MULYANA :”PHRI HARUS BISA MENJADI KEPANJANGTANGANAN PEMDA PANGANDARAN”

Ketua PHRI Pangandaran, Agus Mulyana
PANGANDARANNEWS-Sejatinya ada saling keterkaitan (simbiosis mutualisme)  antara Persatuan Hotel dan Restoran Seluruh Indonesia (PHRI) dan perkembangan sektor kepariwisataan, karena maju-mundurnya dunia pariwisata di satu daerah jelas akan sangat berdampak pada perkembangan usaha hotel dan restoran itu sendiri. Semakin banyak arus kunjungan wisatawan yang datang pada obyek wisata, tentu dengan sendirinya usaha pada bidang jasa akomodasi dan sajian aneka kuliner pun akan ikut merasakan marema (laris).

Tapi sayang, pelaku usaha hotel dan restoran ini kurang berperan aktif terkait kewajiban  konsumen/ wisatawan dalam pembayaran pajak daerah, malah terkadang pengusaha hotel dan restoran ini berdalih jika pajak tersebut disatukan pada nota tagihan pembayaran, harga yang mereka berikan pada konsumen jadi naik/mahal.

Hal ini diakui oleh Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana, menurutnya, hingga saat ini memang masih banyak pemilik hotel dan restoran di Pangandaran yang mempunyai anggapan seperti itu.

“Jadi terkesan pajak ini bisa membebankan, padahal saya bisa pastikan mayoritas wisatawan yang datang ke Pangandaran sudah paham jika membayar hotel atau makan, mereka pun diharuskan membayar pajak daerah, “jelas Agus.(26/12)

Agus yang ditemui di kantor Savana Grup, perusahaan miliknya di jalan pengadilan, mengatakan, ini tentunya menjadi kewajiban dan tanggungjawab PHRIuntuk memberikan pemahaman pada para pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata, khususnya hotel dan restoran, agar bisa berpartisipasi serta berperan aktif terkait retrisbusi yang dibebankan pada konsumen  dan menjadikan Penghasilan Asli Daerah (PAD).

Sejak dilantik menjadi ketua PHRI Pangandaran, tepatnya pada bulan agustus 2019 lalu, selain melakukan penataan organisasi serta memfungsikan peran-peran pengurus, ia juga melakukan pendataan hotel dan restoran yang menjadi anggota organisasi.

“Hingga saat ini ada sekitar 300 hotel dan restoran anggota PHRI Pangandaran, “jelasnya.

Pemilik hotel Indah Savana yang berlokasi di jalan Kidang Pananjung ini, juga mengatakan, jika dulu sangat sulit sekali untuk bisa bertemu langsung dengan para pemilik perusahaan (owner), sekarang tidak lagi.

Menurutnya, ia juga terus mensosialisasikan pada anggotanya terkait manfaat pajak untuk pembangunan daerah, sehingga pemahaman untuk ikut berpartisipasi serta menjadi
“kepanjangtanganan” pemda pun semakin  tertanam.

Agus juga mengakui, beberapa tahun ke belakang PHRI Pangandaran memang pernah mengalami pakum dan nyaris mati suri, sehingga saat dilantik ia pun segera malakukan penataan di internal organisasi, menyusun program kerja serta melakukan pertemuan dengan para owner atau setingkat manager yang dulu sangat sulit dilakukan.

Insaalloh secara kelembagaan PHRI akan terus mendorong seluruh anggota agar berperan aktif terkait pendapatan dari pajak yang kami dapat dari custumer kami, “pungkasnya. (PNews)

Related

berita 8469102948929502522

Posting Komentar

emo-but-icon

item