MENJELANG NATAL DAN TAHUN BARU SEJUMLAH TOKOH AGAMA PANGANDARAN AMBIL SIKAP

PANGANDARAN-Menjelang pergantian tahun baru 2019, beberapa perwakilan para tokoh agama dari beberapa desa di Kecamatan Pangandaran mengadakan musyawarah yang bertempat di mesjid Pasar Wisata Pananjung Pangandaran. (7/12)

Acara yang diprakarsai Forum Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Pangandaran  ini diawali dari beredarnya informasi di obyek wisata pantai pangandaran akan dijadikan perkumpulan LGBT pada perhelatan tahun baru kali ini.

Sebelumnya beberapa tokoh ulama dalam rapat pengurus MUI Kabupaten Pangandaran pernah  disinggung perlunya kewaspadaan dan tindakan preventif yang tepat untuk mengatasi acara tersebut dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

Ketua FKUB, Ajengan Oloh Syaifulloh, mengatakan, pihaknya tidak menghendaki jika memang isyu acara LGBT atau apapun bentuknya digelar di wilayah Pangandaran.

"Kita sepakati acara kumpulan LGBT di Pangandaran ini tidak akan disetujui para alim ulama khusunya para tokoh agama Kecamatan Pangandaran," katanya di depan musyawirin.

Ia berharap ada kesepakatan bersama dikalangan para alim ulama, warga dan pemerintah daerah untuk menolak acara tersebut.

hal senada dikatakan Sekum MUI Kecamatan Pangandaran, Nana Nashirin, persoalan di wilayah kecamatan Pangandaran inj tidak hanya LGBT saja tetapi urusan perayaan natal yang melanggar aturan hukum pun harus diantisipasi.

"Saya mendorong dan bersama-sama untuk menolak ritual natalan yang melanggar aturan, karena tidak boleh mengadakan acara terserbut di hotel, " tegasnya.

Nana juga mengharapkan semua pihak ikuti aturan hukum yang berlaku serta tidak membuat hal-hal yang membuat masyarakat resah dan terganggu khusunya umat islam. (HARIS F)

Related

berita 5566096928364002247

Posting Komentar

emo-but-icon

item