SETELAH DUA HARI PENCARIAN, KORBAN PEMOTOR DI EMPLAK DITEMUKAN TIM GABUNGAN

KALIPUCANG-Setelah dua hari pencarian akhirnya korban arus banjir di Dusun Cibadak Desa Emplak Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran (12/11), kemarin sore sekitar jam 15.30 (14/11) ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa oleh tim gabungan SAR, Polri, TNI, Relawan beserta masyarakat di sungai tepatnya di bawah jembatan Cimandala Rt 02 Rw 01 Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang, sekitar 5 km dari tempat korban dengan sepeda motornya terseret air bah.

Korban yang diketahui bernama Reni Hernawati (22) karyawan PT Permodalan Nasional Madani Pangandaran, warga Desa Sidomulyo Kecamatan Pangandaran langsung dibawa ke puskesmas Pangandaran untuk dilakukan visum untuk selanjutnya diserahkan pada keluarganya.

Upaya pencarian Reni Hermawati (22) karyawan PT Permodalan Nasional Madani Pangandaran membuahkan hasil. Di hari keduanya proses pencarian, tim gabungan berhasil menemukan Reni di sungai Cimandala, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 15.17 WIB dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi.

“Alhamdulillah setelah dua hari upaya pencarian akhirnya membuahkan hasil, korban bisa kita temukan. “Kata Komandan Pos TNI Angkatan Laut Pangandaran Dayat.

Dayat menuturkan, kondisi medan yang curam dengan menyusuri hutan diantara lereng bukit terjal dan dua buah curug (air terjun), sedikit menyulitkan usaha pencarian.

“Apalagi saat memasuki curug ketiga dengan ketinggian sekitar 50 meter, kami pun harus ekstra hati-hati. “imbuhnya.
Seperti diketahui, korban saat kejadian berusaha menerobos derasnya guyuran hujan yang jatuh dari bukit ke jalan raya, karena aliran air cukup deras korban dengan speda motornya pun ikut terbawa arus.

Seperti dituturkan salah seorang saksi mata, Ari (30) warga Desa Emplak Kecamatan Kalipucang, menurutnya, sekitar jam 20.00 WIB saat itu kondisi hujan lebat ia melihat korban yang sedang melintas langsung terbawa arus air bah yang jatuh dari lereng setinggi 10 meter.

Sebenarnya, menurut Ari, ia suda menghimbau korban agar menunggu atau mengurungkan perjalanan karena saat itu sudah malam dan ketinggian air di tengah jalan pun setinggi lutu orang dewasa.

“Namun himbauan saya tidak didengar. “ungkapnya.

Ari menambahkan, saat itu keadaan lalu-lintas sedikit macet karena banyak juga kendaraan yang memilih untuk berhenti melihat kondisi jalan yang sudah tertutup derasnya aliran air dari bukit. Tapi saat itu korban memaksa menerobos sehingga di tengah genangan air motornya  pun mati dan terpaksa menuntunnya.

“Tidak berselang lama korban terlepas dari motor yang dituntunnya dan korban pun terseret air ke jurang disusul dengan motornya pun yang ikut hanyut. “tutur Arui. (PNews)






Related

berita 8619786411959939446

Posting Komentar

emo-but-icon

item