PBDT HARUS JADI RUJUKAN DATA KEMISKINAN

H. Adang Hadari
PARIGI-Adanya kesamaan pandangan dalam penangulangan kemiskinan di Pangandaran memudahkan koordinasi dan bersinergitas, sehingga bisa mudah mewujudkan program penangulangan kemiskinan, karena merujuk hanya pada satu data.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Pangandarn, H. Adang Hadari dalam aara  Sosialisasi Ekspose Hasil Kajian dan Verifikasi data Kemiskinan di kabupaten pangandaran, bertempat di aula setda Pangandaran. (13/12)

Dalam kegiatan yang dihadiri Asisten Derah, Kepala SKPD, Camat dan para kepala desa, Wakil Bupati juga mengatakan, isu kemiskinan masih tetap menjadi isu nasional, karena kemiskinan masih tetap menjadi isu utama dalam pembangunan baik secara nasional atau pun di derah.

“Masalah kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional. "kata Adang.

Upaya-upaya penangulangannya pun, menurut Adang, harus dilakukan secara komprehensif serta mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu, istematis dan berkelanjutan.

Dikatakan Adang, beberapa waktu sebelumnya pemerintah prop jawa barat bekerjasama dengan pemerintah kabupaten pangandaran mengadakan program KM 0 PRO POOR. Program ini bertujuan untuk pemutakhiran data masyarakat miskin dan rumah tangga sasaran dengan memanfaatkan pendekatan berbasis informasi teknologoli secara online, sehingga diharapkan outputnya berupa data masyarakat miskin yang lengkap, akurat, relepan dan up to date.

Dan sumber data yang di gunakan dalam kegiatan verifikasi dan validasi data kemiskinan, lanjut Adang, hasil dari Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Masih kata Adang, diharapkan ini dapat dijadikan satu-satunya basis data untuk menjadi rujukan berbagai program pembangunan lintas sektoral khususnya yang bersentuhan dengan penanggulangan kemiskinan di kabupaten pangandaran,

“Saya juga berharap, hasil dari kegiatan ini bisa memiliki makna yang strategis sehingga dapat merekomendasikan satu program yang inovatif  serta buisa menjadi landasan dalamb upaya mendorong keberhasilan penanggulangan kemiskinan. “ungkapnya lagi.

Sementara acara pun diakhiri sesi tanya jawab dengan narasumber Kepala Balai Pengembangan Pembangunan dan Analisis Potensi Derah (BP2APD) jabar,H. E. Agus ismail SSos. MPd, tenaga ahli dari CV Metrik Co Bandung, Abdul Nijar SE.ST.MP.MM dan forum CSR. ***(aditor, hiek)

Related

berita 1152923156055167313

Posting Komentar

emo-but-icon

item