REFLEKSI 5 TAHUN USIA KABUPATEN PANGANDARAN, JEJE WIRADINATA: “Jadikan moment Milangkala ini Untuk Bersyukur…”

Lima tahun yang lalu, tepatnya tanggal 25 oktober 2012, melalui serangkaian proses panjang, dengan diterbitkannya undang-undang nomor 21 tahun 2012, sejarah baru tentang pemekaran di Propisi jawa Barat, lahirnya Daerah Ototnomi Baru (DOB), Kabupaten Pangandaran.

Sedikit membuka lembar sejarah, perjuangan mendirikan kabupaten ini tidaklah mudah. Dimulai dari belasan tahun ke belakang sebagai cikal bakal, sekumpulan masyarakat yang tergabung dalam sebuah wadah, Presidium Pemekaran Kabupaten Pangandaran yang saat itu mengemban amanat masyarakat dalam perjuangan menuju pemekaran.

Saat itu, gema takbir, teriakan suka cita bahkan tidak sedikit yang meneteskan air mata saat ratusan warga Pangandaran yang datang langsung ke gedung DPR RI di Jakarta ikut menyaksikan detik-detik pengesahan undang-undang 21 lima tahun lalu.

Setelah mendengar berita bahagia tersebut, tak mau kalah, seluruh masyarakat Pangandaran pun menyambut kabar itu dengan luapan kegembiraan karena cita-cita yang selama ini dianggap impian, menjadi kenyataan.

Kini, 5 tahun Kabupaten Pangandaran berjalan, sebuah usia yang masih terbilang belia jika dibandingkan dengan 26 saudara-saudaranya kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.

Sebagai kabupaten ke 27 di jabar dengan segala potensi yang dimiliki, DOB Pangandaran bertekad untuk bisa mensejajarkan diri dengan daerah lainnya. Optimalisasi Sumber Daya Alam (SDA) atau pun Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan keniscayaan untuk menyongsong masa depan lebih baik, karena mimpi, harapan, tantangan dan peluang itu masih terbentang luas.

Demikian dikatakan Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata saat diminta tanggapan terkait milangkala (hari jadi) Kabupaten Pangandaran yang ke lima.

“Dalam upaya membangun daerah, ketersediaan potensi SDA yang melimpah juga tidak menjamin bisa memberi kemakmuran dan kemajuan jika tidak ditunjang oleh SDM yang tersedia. Maka, Pangandaran harus bangkit dan berbenah untuk memberdayakan potensi yang dimiliki dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya.”ungkap Jeje beberapa waktu lalu.

Belum genap dua tahun sejak pelatikan tanggal 17 pebruari 2016, Bupati, H. Jeje Wiradinata dengan Wakil Bupati H. Adang hari memimpin Pangandaran, perubahan pun nampak di sana-sini.

4 kebiajakan, seperti pendidikan, infrastruktur, kesehatan dan penataan kawasan wisata menjadi program perioritas pada awal-awal tahun kepemimpinannya, selaras dengan napas dan tujuan pemekaran. Dan tentunya “sedikit” sudah  bisa merubah sebagian “wajah” dan “tubuh” pangandaran.

“Selain 4 kebijakan tersebut, pelayanan publik pun terus kami perbaiki, karena isyu tersebut merupakan salah satu spirit kita dalam pemekaran. “ungkapnya lagi.

Dalam milangkala ke 5 ini, menurut Jeje, harus dijadikan sarana untuk mengungkapkan rasa syukur. Mensyukuri atas nikmat Tuhan, rasa syukur atas perjalanan waktu dalam mengukir catatan perjalanan Pangandaran, atas perkembangan pembangunan dan kemajuan selama ini, selama lima tahun.

Jeje mengatakan, masih begitu banyak pekerjaan ke depan untuk bersama-sama yang harus dikerjakan, yang semuanya memerlukan kebersamaan untuk menghadapinya. Seribu satu masalah yang dihadapi membutuhkan suatu perencanaan, kebersamaan, konsistensi agar masalah itu dapat dilalui satu persatu. Dan pada kapasitas dan porsinya masing-masing, tentunya banyak hal yang bisa dilakukan untuk tujuan yang sama, kemajuan Pangandaran.

Jika komunikasi ini tetap terpelihara dan berjalan dengan baik,  menurutnya lagi, maka sinergi pembangunan pun akan tercipta dengan baik pula, sehingga akan berdampak terhadap roda pembangunan dan keberlangsungan pemerintahan. Karena masing-masing mampu menjalankan tugas dan fungsi sesuai kapasitanya, hingga pada gilirannya visi-misi Pangandaran Hebat pun akan lebih mudah dicapai. Sedangkan tujuan atau target yang ingin dicapai dalam pembangunan itu sendiri, terjadinya perubahan-perubahan kearah peningkatan SDM dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 “Dengan Momentum milangkala ke 5 ini, mari kita bangkit bersama, bergandeng tangan dan bersepakat untuk Pangandaran lebih maju dan hebat. “imbuhnya.

Kepada jajaran aparatur di lingkup Pemerintahan Kabupaten Pangandaran, Jeje pun menyampaikan untuk sungguh-sungguh memiliki komitmen pelayanan yang baik serta tidak menjadikan keterbatasan di sana-sini sebagai alasan, sehingga pembangunan di Pangandaran bisa berjalan baik. Dengan kondisi kantor dan sarana lainnya yang belum sepenuhnya bisa menunjang hasil kinerja yang bagus, ia yakin, para aparatur pemerintahan akan selalu mendedikasikan dirinya untuk kepentingan masyarakat.

“Diharapkan seluruh apartur pemerintah mampu mengoptimalkan dan mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga masyarakat lebih cepat dapat merasakan manfaatnya. “ucapnya.

Jeje juga mengatakan, mudah-mudahan momentum milangkala ini bisa jadi representasi seluruh masyarakat Kabupaten Pangandaran, sehingga refleksi dari seluruh makna, semangat, motivasi, inspirasi dan nilai-nilai yang terkandung dalam milangkala ke 5 ini mampu melahirkan inovasi, kreasi dan aksi yang makin mendukung pembangunan dan kemajuan di masa depan.

“Sekali lagi, bahwa moment peringatan dan perayaan hari Jadi Kabupaten Pangandaran yang ke-5 ini tidak cukup hanya dengan formalitas sidang paripurna istimewa, dengan memakai pakaian adat, kampret blangkon dan sebagainya. Lebih daripada itu semua, momen Refleksi itu harus menjadi titik awal kesadaran kolektif semua komponen untuk kemajuan Pangandaran. “pungkas jeje. (hiek)

Related

berita 2164261201461701223

Posting Komentar

emo-but-icon

item