Masyarakat Keluhkan Harga Elpiji 3 Kg, PEMDA BARU AKAN GELAR RAPAT KORDINASI HET

PARIGI-Tidak terkontrol Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji 3 kg banyak dikeluhkan ibu-ibu rumah tangga. Pasalnya, harga eceran di warung-warung sekarang ini gas tersebut dijual dengan harga Rp 25 ribu per tabung.

Seperti dikeluhkan salah seorang warga Desa Cibenda, Tati, menurutnya harga eceran gas elpiji tabung 3 kg bersubsidi ia beli dengan harga Rp 25 ribu.

“Ini jelas sangat memberatkan kami apalagi dengan keadaan keuangan kami yang pas-pasan. “ujar Tati. (22/4).

Hal senada dikatakan Kabid Perdagangan Kabupaten Pangandaran, Mimin, ia membenarkan hal tersebut, bahkan ia sendiri untuk keperluan ruamh tangganya membeli gas elpiji ukuran 3 kg dengan harga Rp25 ribu.

“Dalam waktu dekat kami akan segera menggelar rapat kordinasi dengan Bagian Ekonomi Setda Pangandaran. “ungkapnya.

Ditambahkan Mimin, masalahnya harga elpiji tersebut harusnya sampai di pangkalan  Rp 16, 4 ratus lalu melewati agen dan terus ke pengecer.

“Jadi jika sekarang pengecer menjual Rp 25 ribu, maka ada selisih dari pangkalan hingga pengecer sekitar Rp 8, 6 ratus, ini jelas memberatkan konsumen. “imbuh Mimin.

Sementara ditemui di ruang kerjanya, Kabag Perekonomian Setda Pangandaran, Dadan Sugistha ST mengatakan, masalah elpiji 3 kg bersubsidi dengan harga di pengecer Rp 25 ribu memang terlalu tinggi jika dibandingn dengan HET di pangkalan yang hanya Rp 16.4 ratus.

Menurutnya, pihaknya akan segera menggelar rapat kordinasi dulu dengan dinas terkait, karena jika memang perlu akan dibuat aturan daerahnya seperti apa.

“Yah..mohon sabar dulu, dalam minggu-minggu ini nanti akan dikabari lagi. “ungkapnya. (Anton AS).

Related

berita 1763812806889938280

Posting Komentar

emo-but-icon

item