DIDUGA GAGAL IMUNISASI, RAIHAN MENDERITA LUMPUH DAN BISU


CIJULANG-Sungguh malang nasib yang dialami Raihan Fadilah, bocah usia 5 tahun anak dari Ny. Cicih (35) warga Rt 05 Rw 14 Dusun Nusagede Desa Cijulang Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran harus tergolek di tempat tidur karena penyakit yang dideritanya, seharusnya di usia itu, Raihan, layaknya teman-teman usia sebayanya sedang riang-riangnya bermain.

Menurut orangtuanya, penyakit yang diderita Raihan diduga akibat mal praktek Saat Raihan mengikuti  imunisasi yang mengakibatkan anak bernasib malang itu harus menderita kelumpuhan setelah pelaksanaan imunisasi DPT 1 (Difteri, Pertusis, Tetanus) tahun 2011 lalu hingga sekarang Raihan kondisinya sangat memperihatinkan.

“Kejadiannya diawali saat mengikuti kegiatan pos yandu, saat itu usia anak saya baru berumur empat bulan. “Terang Cicih.(30/8).

Usai imunisasi, masih terang Cicih, anaknya mengalami kejang kejang tapi beruntung bisa disembuhkan hanya bedanya, anak yang tadinya aktif menjadi pasif dalam kesehariannya.

“Bulan berikutnya anak kami ikut imunisasi lagi dan disuntik DPT 2, tapi setelah diimunisasi yang kedua kalinya itu anak saya kejang-kejang lagi bahkan lebih parah. “Lanjut Cicih.

Saat berikutnya, ketika ada pemanggilan imunisasi ke 3, Cicih tidak membawa anaknya ke pos yandu lagi karena kondisi anaknya sudah semakin menghawatirkan. Sejak itulah anaknya menderita kelumpuhan dan tidak bisa bicara sampai sekarang. ”Waktu itu kami pun sempat mengadukan hal ini kepada bidan tapi tidak ada tanggapan sama sekali. “Katanya.

Dan saat itu Cicih pun sempat juga membawa anaknya ke dokter anak di Ciamis saat Raihan menginjak usia 11 bulan, dan hasil diagnosa dokter yang menangani buah hatinya menerangkan, Raihan menderita epilepsy.

“Saya pun kaget karena anak saya saat usia 3 bulan keadaannya normal-normal saja dan sama seperti bayi lainnya sebelum diimunisasi." Imbuhnya.

Tinggalah kini, bocah malang Raihan hanya bisa tergolek di tempat tidur dengan kondisi memperihatinkan dengan kondisi kakinya yang semakin mengecil.

Sebagai orangtua, Cicih pun berharap anaknya bisa sembuh kembali dan bisa berjalan seperti anak-anak sebayanya, ia ingin melihat buah hatinya bisa berjalan dan bicara kembali seperti anak seumurnya dengan penuh keriangan.

”Pengobatan sudah saya lakukan tapi berhubung keterbatasan biaya, sekarang saya hanya bisa pasrah sama yang maha kuasa saja", Ungjkap Ccich. (AGE)

Related

berita 4623049823718421114

Posting Komentar

emo-but-icon

item