TANTAN ROESTANDI : “PENGAMEN DAN GEPENG BUKAN ORANG PANGANDARAN…”

   
   PANGANDARAN. Dipastikan, menurut Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disdukcapilsosnakertrans) Kabupaten Pangandaran, Drs. H. Tantan Roestandi, bahwa gelandangan dan pengemis (gepeng) yang berkeliaran di pangandaran bukan berasal dari pangandaran. “Seperti pengemis yang biasa manggkal di lampu merah dekat mesjid agung, setelah kami tangkap dan ditanya identitasnya  ternyata bukan berasal dari salah satu kecamatan di pangandaran. “Ungkap Tantan pada acara Rapat Kordinasi (rakor) Forum SKPD Disdukcapilsosnakertrans yang dihadiri Wakil Bupati, H. Adang Hadari, SKTK, Kepala Desa dan sejumlah instansi terkait di aula gedungnya yang baru  .(22/2). Begitu juga pengamen-pengamen yang banyak biasa terlihat baik di pasar, terminal atau di perumahan penduduk, menurut Tantan juga berasal dari luar daerah. “Untuk pengemis, mendengar bahasa yang diucapkan kebanyakan berasal dari daerah jawa tengah. “Terang Tantan.
    Salah seorang pedagang di pasar Desa Pananjung, Didi (58) membenarkan, para pengamen dan gepeng tersebut memang berasal dari luar daerah pangandaran. “Kebanyakan mereka mondok di dusun Bojongjati Desa Pananjung. “Ungkapnya.
    Sementara dalam sambutan pada cara rakor tersebut, H. Adang Hadari berpesan, selain masalah gepeng dan pengamen untuk dilakukan pendataan agar bisa terus dipantau oleh pemerintah, Adang pun berpesan dalam sambutannya, masalah  KTP dan KK bisa segera seluruh warga pangandaran tidak ada lagi yang menggunakan KTP ciamis lagi.  “Saya juga ingin masalah korban banjir di kecamatan padaherang menjadi perhatian dan  diusahakan ada bantuan rumah dan relokasi ke desa tetangga. “kata Adang.    (hiek-PNews)

Related

berita 1050489792987238237

Posting Komentar

emo-but-icon

item