MUI Desa Pananjung Gelar Pelatihan Pengurusan Jenazah Untuk RT dan RW

PANGANDARANNEWS.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran, KH Ahmad Khozin, S.Pd.I menggelar pelatihan pengurusan jenazah bagi seluruh ketua RT dan RW se-Desa Pananjung bertempat aula Desa Pananjung.(11/09/25)
Salam pelatihan yang diikuti 50 peserta ini, bertujuan untuk membekali para tokoh masyarakat agar mampu menjalankan salah satu kewajiban fardhu kifayah di lingkungan masing-masing.
Selama pelatihan, para peserta mendapatkan pembekalan yang lengkap dari para pemateri. Tidak hanya berupa penjelasan teoritis, namun juga langsung dipraktikkan secara teknis mengenai tata cara pengurusan jenazah sesuai syariat Islam. Dengan metode ini, peserta diharapkan lebih mudah memahami dan siap mengaplikasikan di lapangan.
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang kegiatan berlangsung. Para ketua RT dan RW mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini karena mereka memperoleh wawasan baru sekaligus keterampilan praktis yang sebelumnya belum banyak mereka kuasai.
Dalam kesempatan sambutannya, Ketua MUI Desa Pananjung Ahmad Khozin menekankan pentingnya peran para ketua RT dan RW dalam mengoordinasikan masyarakat saat terjadi musibah kematian.
Ia juga menegaskan agar pengurusan jenazah ini jangan sampai hanya bergantung pada keberadaan para kiai atau tokoh agama, tapi warga pun harus mampu melakukannya.
"Sehingga jika suatu saat para kiai berhalangan, para RT dan RW juga harus mampu mengurus jenazah warganya dengan baik,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, pihaknya berharap ke depan masyarakat semakin sigap, mandiri dan kompak dalam melaksanakan kewajiban pengurusan jenazah.
"Program ini juga sekaligus menjadi upaya mempererat silaturahmi antar tokoh masyarakat, sekaligus menanamkan nilai gotong royong yang menjadi kekuatan utama warga Desa Pananjung," imbuhnya.
Masih di tempat yang sama, Kepala Desa Pananjung Dedi Hermawan, S.Pd memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, dan ia menilai program yang digagas ini sangat bermanfaat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami berharap pelatihan ini tidak berhenti di sini saja, tetapi bisa memberikan bekas yang mendalam dan disosialisasikan lebih luas di lingkungan masing-masing,” katanya.
Sementara menurut salah seorang peserta pelatihan, ia mengaku sekarang jadi lebih percaya diri jika di kemudian hari ada warga yang meninggal dunia di wilayahnya. (harisfirdaus)