BUPATI PANGANDARAN : “PEMINDAHAN TMP KE PARIGI MERUPAKAN BENTUK KEHORMATAN PEMDA PADA PAHLAWANNYA”

Rencana Pemda memindahkan Taman Makam Pahlawan (TMP) yang terletak sebelah kiri jalan pintu menuju obyek wisata Pangandaran, ditentang beberapa orang yang tergabung dalam Forum Peduli Bangsa Kabupaten Pangandaran (FPBKP) dengan melakukan doa’ hari bersama (kamis malam, 12/7) sebagai bentuk keprihatinnya.

Menurut kordinator FPBKP, Andriana Mulya, dengan tegas menolak rencana pemda Pangandaran yang akan memindahkan TMP yang ada di Kecamatan Pangandaran ke Kecamatan Parigi karena di lokasi tersebut akan dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Bukan kami tidak setuju dengan niat pemerintah yang akan melakukan penataan kota, tapi kalau harus memindahkan TMP, jelas kami menolak. “ungkapnya.

Dikatakan Andriana, TMP layak dipertahankan keberadaanya karena memiliki nilai sejarah yang harus dipelihara bersama.
“Kita semua sebagai generasi muda dengan fasilitas yang kita nikmati sekarang ini tidak bisa lepas dari jasa-jasa para pahlawan yang jasadnya terkubur di TMP Bahagia ini. “ungkapnya lagi.

Hal senada dikatakan salah seorang warga Rt 02 Rw 06 Dusun Pangandaran Barat Desa/Kecamatan Pangandaran, Usnadi Suardja (68), salah seorang ahli waris dari almarhum Nana Permana yang dimakamkan di TMP tahun 1953, merasa prihatin dengan rencana pemda yang akan memindahkan TMP ke Parigi.

Menurutnya, TMP itu bukan hanya merupakan tumpukan batu, tapi ia sudah menjadi situs yang menyimpan nilai sejarah kepahlawanan. Memindahkan makam bisa jadi itu hal yang biasa, karena hanya sekedar memindahkan batu nisan.

“Tapi yang dipindahkan ini makam para pahlawan, tentunya ini akan menghilangkan nilai-nilai sejarah karena tidak dapat tergantikan. “kata Usnadi.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, menyampaikan, dengan memindahkan TMP yang sekarang ada di Kecamatan Pangandaran ke Parigi, justru ini merupakan penghargaaan dan apresiasi pemda pada para pahlawannya.

“Kita akan bangun TMP yang representatif, lebih baik dan kluas dari lokasi yang sekarang. “terang bupati.

Dengan menempatkannya pada tempat yang layak, lanjut bupati, ini merupakan bentuk kehormatan serta memberi pembelajaran pada generasi muda tentang kecintaannya pada tanah air dan para pahlawannya. 
 
Dikatakan Jeje, selama ini ia merasa prihatin melihat kondisi tempat peristirahatan terakhir para pahlawan Pangandaran di lokasi yang sempit, kumuh bahkan kurang dikenali masyarakat jika itu TMP.

“Tidak semua harus setuju, ini merupakan dinamika dari proses sebuah kebijakan. ” kata Jeje lagi.

Jeje menambahkan, tapi apa pun aspirasi itu sepanjang punya niatan baik, tentunya pemerintah pun akan mendengar dan menindaklanjuti.

Masih kata Jeje, sekarang rakyat sudah cerdas, mana yang benar, jujur dan mana yang neko-neko  tentunya sejarah jugalah yang akan mencatatnya.

“Sekarang kami hanya fokus untuk bekerja dan berkarya untuk Pangandaran lebih hebat lagi. “tegasnya.

Sementara menurut Asisten Daerah II (asda II), Apip Winayadi, rencana pemda memindahkan TMP tersebut semata ingin ngamumule para pahlawannya dengan membangun tempat yang lebih bagus dan luas.

“Sekarang saatnya kita bicara dengan konteks kabupaten bukan per kecamatan lagi. “ujarnya.

Di TMP yang baru nanti, lanjut Apip, Pemda Pangandaran merencanakan akan dimakamkan pahlawan-pahlawan yang ada di Kecamatan Parigi, Cigugur, Cijulang atau kecamatan lainnya yang selama ini keberadaanya kurang dikenal masyarakat luas, dan para suhada ini akan dijadikan pahlawan level kabupaten yang tentunya tempatnya pun ada di TMP kabupaten, tidak di masing-masing kecamatan.

“Kita ini sudah jadi kabupaten, tentunya kebijakannya pun sudah tidak lagi bicara di level kecamatan tapi tapi sudah di level kabupaten. “jelas Apip. (PNews)  

Related

berita 8768585281428144381

Posting Komentar

emo-but-icon

item