PANDAN LAUT PANGANDARAN JADI KERAJINAN TASIKMALAYA.

PANGANDARAN  - Keseharian yang dikerjakan sebagian warga pesisir pantai selatan Pangandaran di Desa Legokjawa, Ciparanti, Batukaras dan Kertamukti Kecamatan Cimerak,  masih banyak warga berprofesi sebagai pengrajin yang membuat kerajinan tangan berbahan baku daun pandan laut. Dari tangan-tangan terampilnya diperoleh hasil lembaran tikar  yang seterusnya diubah lagi menjadi handicraft sebagai cinderamata. Ada tudung saji, tas  dan pernik pernik lainnya. Namun sayang potensi tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal, karena sebagai besar bahan baku pandan laut justru dijual ke pengrajin di Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

Salah seorang pengrajin, Muhidin pengepul daun pandan laut menjelaskan, setiap harinya ia mengumpulkan daun pandan laut untuk dikirim ke Rajapolah Tasikmalaya dan sebagian ke wilayah  Jawa Tengah, “2 sampai 3 ton per hari kami kirim pandan laut ke daerah tersebut.”Ungkap Muhidin.

Disoal akan rusaknya lingkungan hidup disekitar pesisir pantai karena hampir setiap hari pandan laut  di ambil warga, menurut Muhidin, dalam kegiatan ini ia dan rekan-rekannya  biasanya selalu diawasi oleh Kepala Desa dan aparatur desa lainnya, “jadi kami pun tidak gegabah dalam memetik daun-daun pandang yang ada hampir di sepanjang pantai. “Terang Muhidin.

Sebab, lanjut Muhidin, Kepala Desa selalu menekankan dalam kegiatan pembabatan daun pandan laut harus memperhatikan lingkungan jangan sampai pohon pandan laut itu punah.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Desa Legokjawa, Rohaman, berharap kedepannya masyarakat bisa menjadi pengrajin yang professional agar hasilnya bisa menjadi tambahan pendapatan buat mereka, para pengrajin nantinya bisa dibuat kelompok-kelompok yang ada di tiap-tiap desa hingga keberadaannya bisa menjadi kegiatan berbasis  ekonomi pedesaan.

"Mudah-mudahan ini menjadi perhatian Pemkab Pangandaran untuk bisa memberikan solusi  demi terwujudnya harapan kami" Ujar Rohman.

Ditemui di tempat terpisah, Ketua Dekranasda Kabupaten Pangandaran, Hj.Ida Wiradinata mengatakan, ia kurang setuju jika pandan laut tersebut dikirim ke daerah lain tanpa diolah terklebih dahulu. "Ke depan, kita akan upayakan agar pandan laut tersebut dikirim setelah menjadi barang-barang kerajinan. "Kata Ida.

Dikatakan Ida lagi, jika bahan baku yang dikirimkan, maka nilai ekonomisnya tidak akan tinggi, padahal pihaknya berharap ada produk kerajinan unggulan yang bisa di hasilkan dari Kabupaten Pangandaran berbahan baku pandan laut. "Karena tidak semua daerah mempunyai pohon pandan laut, jadi komoditas tersebut bisa menjdi ciri khas kita. "Imbuh Ida  (AGE).






Related

berita 7007480653679695406

Posting Komentar

emo-but-icon

item