BEBERAPA HARI LALU WARGA CIGUGUR RESAH DENGAN KEMUNCULAN MACAN TUTUL

CIGUGUR-Beberapa minggu lalu masyarakat Dusun Cilembu Desa Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran, digegerkan dengan kemunculan empat ekor macan  tutul yang sering berkeliaran di dekat kaki gunung Cisuru blok Petapan.

Menurut beberapa warga, karena di lokasi tempat berkeliarannya hewan buas ini merupakan tempat aktivitas warga mencari kayu bakar, sehingga warga pun merasa khawatir dan takut jika sewaktu-waktu hewan tersebut muncul.

“Dan bukan tidak mungkin lama-lama hariamu itu merangsek masuk ke pemukiman kami, “ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Resort BKSDA Pangandaran, Uking Iskandar, membenarkan pihaknya menerima laporan dari warga dan Petugas Perum Perhutani bahwa di kawasan perum Perhutani KPH Ciamis petak 14 di Dusun Ciwangkal Desa Cigugur kecamatan Cigugur, melihat keberadaan macan tutul (panthera pardus) yang keluar dari gua di dalam hutan.

Sekitar jam 16.10 WIB (3/11), kata Uking, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat dan petugas perhutani yang langsung ditindaklanjuti untuk menugaskan tim dari BKSDA Resort Pangandaran bergerak menuju lokasi kejadian dan langsung menemui masyarakat dan petugas Perum Perhutani serta  berkoordinasi dengan kepala dusun serta tokoh masyarakat.

“Setelah tiba di lokasi petugas Perum Perhutani dan beberapa warga mengecek lokasi tersebut, disana tim menemukan  bangkai lutung yang dimangsa macan tutul serta beberapa jejak macan tutul meskipun sudah tidak terlihat jelas, “kata Uking, seperti laporan yang ia terima.(10/11)

Menurut keterangan dari Petugas Perum Perhutani,lanjut Uking, kejadiannya bermula diketahui adanya laporan warga setempat, Edi, yang baru pulang dari kebun PHBM di kawasan perum perhutani sekitar jam 12.45 WIB.  Saat itu Edi melihat seekor macan tutul yang keluar dari gua di dalam hutan sedang memangsa seekor lutung. Melihat kejadian tersebut kemudian Edi pun lari keluar hutan dan langsung melaporkan kepada petugas perhutani.

Uking menambahkan, hingga sampai saat ini tim masih berada di lokasi dan terus berkordinasi baik dengan tokoh masyarakat atau pun  petugas perhutani untuk mengambil langkah selanjutnya.

“Dan hasil kesepakatannya akan dilakukan perondaan oleh petugas bersama warga, “kata Uking.

Uking juga menyampaikan, hasil laporn tim di lapangan, menuampaikan, meski pun warga sangat resah namun situasi dan kondisi di lapangan tetap kondusif karena tim petugas  terus memberikan arahan agar warga tenang karena masalah ini sepenuhnya akan di tangani petugas dari BBKSDA Jawa Barat dan Perum Perhutani  hingga masyarakat benar-benar merasa tenang. (PNews)

Related

berita 129867255668746145

Posting Komentar

emo-but-icon

item