Dari Mesjid untuk Masyarakat, Qurban Syar’i dan Transparansi Di Mesjid Jami’ Al-Furqon

PANGANDARANNEWS.COM- Pelaksanaan ibadah qurban di Mesjid Jami’ Al-Furqon, Dusun Karangsari, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, menjadi contoh nyata sinergi umat dalam menjalankan ibadah yang tidak hanya memenuhi syariat tetapi juga sarat nilai sosial.
Dalam kegiatan qurban yang menyembelih empat ekor sapi berukuran besar dari partisipasi aktif masyarakat di empat RT yang ada di sekitar masjid, sejak pagi hari warga sudah berkumpul dan menggemakan takbir menciptakan suasana religius yang hangat dan penuh semangat kebersamaan.
Menurut Imam Mesjid Jami’ Al-Furqon, Ustadz Haris Firdaus, keberhasilan pelaksanaan qurban tahun ini terletak pada keterlibatan semua unsur dengan semangat gotong royong.
Tak hanya dalam teknis penyembelihan, tetapi juga dalam pengemasan dan distribusi daging qurban yang dibagikan secara merata kepada warga yang membutuhkan.
"Kepanitiaan qurban di Masjid Al-Furqon tidak hanya dijalankan oleh pengurus masjid, tetapi melibatkan jamaah dan masyarakat sekitar secara langsung," terang Haris.(07/06/25)
Haris mengatakan, proses penyembelihan dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat Islam, mulai dari pemilihan hewan qurban yang sehat dan cukup umur hingga pelaksanaan penyembelihan yang diawali dengan doa dan takbir. Dan setiap langkah diusahakan mengikuti adab Rasulullah SAW, karena selain aspek keagamaan panitia juga menjunjung tinggi nilai sosil serta memastikan daging qurban tersalurkan secara adil kepada warga sekitar terutama keluarga yang secara ekonomi belum mampu berqurban sendiri.
Ia menyebut, transparansi menjadi nilai penting yang dijaga panitia dalam kegiatan ini, dan shohibul qurban tidak hanya menyerahkan hewan tetapi turut dilibatkan dalam proses penyembelihan dan pembagian.
Panitia memberikan laporan terbuka mengenai jumlah dan distribusi daging qurban serta dokumentasi kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban publik, hal ini dimaksudkan untuk membangun kepercayaan dan memperkuat rasa serta saling menghargai antara pemberi dan penerima qurban.
"Kegiatan qurban di Mesjid Jami’ Al-Furqon tahun ini menjadi bukti bahwa pelaksanaan ibadah dapat berjalan secara syar’i sekaligus membangun harmoni sosial," ujar Haris.
Ia menambahkan, sinergi antara pengurus masjid, jamaah, dan masyarakat menunjukkan bahwa nilai keislaman sejati tidak hanya terletak pada ibadah ritual tetapi juga dalam menjaga amanah, transparansi, dan kepedulian terhadap sesama.
"Kami berharap model seperti ini dapat ditiru oleh komunitas lain dalam memaknai qurban sebagai momentum untuk memperkuat ukhuwah dan memperluas manfaat ibadah kepada masyarakat luas," tegasnya. (hiek)