Ruat Jagat Sila Saamparan, Kegiatan Budaya Warga Pantai Batuhiu Tahun Ini Tampil dalam Kemasan Batuhiu Culture Festival

PANGANDARANNEWS.COM – Berbagai cara masyarakat dalam merawat khasanah kebudayaan yang ada di daerahnya masing-masing yang pada intinya untuk mewujudkan rasa syukur pada Sang Pencipta. Salah satunya kegiatan budaya tersebut seperti yang dilakukan Desa Ciliang Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran yang setiap tahunnya menggelar Ruat Jagat Sila Saamparan, yang selalu dilaksanakan setiap bulan muharram.

Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan obyek wisata Pantai Batuhiu ini selalu mengundang minat  masyarakat untuk datang berpartisipasi atau sekedar menyaksikan kemeriahan acara tradisi tahunan ini.

Ruat Jagat Sila Saamparan, sebuah kearifan lokal masyarakat di obyek wisata pantai Batuhiu hingga saat ini masih lestari dan menjadi kegiatan budaya yang masih rutin diselenggarakan setiap tahun. 

Prosesi acara dimulai dengan iring-iringan tumpeng dan berbagai makanan hasil bumi yang ditandu menuju panggung utama di pesisir pantai, acara pun dilanjutkan dengan memanjatkan doa’ bersama atas nikmat dan karunia pada Sang Pencipta, lalu acara pun ditutup dengan makan nasi tumpeng bersama dalam satu hamparan tikar yang memanjang.

Ruat Jagat artinya bersama-sama merawat alam dan sila saamparan maksudnya duduk bersama di atas tikar dengan tidak membedaan status sosial untuk bertafakur dan bersukur pada Yang Maha Kuasa, esensinya seperti itu.

Seperti yang disampaikan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Batuhiu, Jajat Sudrajat, helaran ruat jagat ini rutin dilaksanakan tiap tahun tepatnya pada bulan Muharram.

"Tahun ini kita balut dengan bentuk festival agar bisa go international, menjadi Batuhiu Culture Festival, "jelas Jajat kepada sejumlah awak media. (26/8).

Wakil Bupati Pangandaran, U Endin Indrawan
Ruat jagat ini, kata Jajat, pada intinya merupakan bentuk rasa syukur kepada tuhan atas limpahan rejeki yang diterima warga di kawasan obyek wisata pantai Batuhiu dan sekitarnya. Wujud rasa syukur tersebut diungkapkan dengan membuat olahan makanan dari hasil bumi yang disimpan kedalam dongdang (tandu)  untuk nantinya dimakan bersama-sama, antara masyarakat dari masing-masing dusun ini juga saling tukar makanan sehingga bisa saling merasakan antara warga satu dengan lainnya.

Tak hanya jadi tempat makan bersama, menurut Jajat, dengan memberdayakan para pelaku seni atau seniman lokal Ruat Jagat Saamparan ini pun menjadi ajang pagelaran seni budaya daerah, seperti calung, kuda lumping, ronggeng gunung dan adu layang-layang (sasawangan).

“Mudah-mudahan kedepanya banyak pihak memberi support sehingga Batuhiu Culture Festival ini bisa digelar lebih besar lagi. "ungkapnya. 

Sementara Wakil Bupati Pangandaran, Ujang Endin Indrawan, yang ikut menghadiri acara budaya ini, mengatan, tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan ini merupakan salah satu ritual budaya yang menggambarkan wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa atas rahmat dan nikmat yang diberikan. Selain menjadi merawat budaya lokal, Wabup juga berharap event budaya ini bisa menjadi paket wisata dan  bisa dinikmati dalam kemasan sajian budaya baik kepada wisatawan lokal atau pun mancanegara.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena selain menambah kekayaan khasanah budaya juga bisa menjadi daya tarik untuk wisatawan, “imbuhnya.  (PNews)



(PNews)


Related

budaya 7502529580006868312

Posting Komentar

emo-but-icon

item