AKIBAT UP DATE DATA COVID-19 KELIRU, BUPATI PANGANDARAN TEGUR KEPALA DINAS KESEHATAN

PANGANDARANNEWS.COM – Akibat diduga adanya kekeliruan terkait up date data Covid-19 yang dikeluarkan  Dinas Kesehatan, Bupati  Pangandaran, H. Jeje Wiradinata pun langsung menegur  Kepala Dinas Kesehatan, saat saat digelar virtual evaluasi PSBB yang dilaksanakan Gubernur Jawa Barat dengan 27 kepala daerah, bertempat di Command Center Sekretariat Daerah Pangandaran.(16/5)

Pada tanyangan saat virtual evaluasi PSBB berlangsung, tertulis indeks reproduksi dan level kewaspadaan tertinggi di Pangandaran dinyatakan dengan kategori tertinggi di Jawa Barat, dengan angka 4,9. Sehingga saat paparan berlangsung, Pangandaran pun menempati  daerah dengan level kewaspadaan 4 atau zona merah.

Akibat paparan yang keliru itu, bupati pun protes dan mempertanyakan mekanisme pengolahan data yang dilakukan gugus tugas Provinsi Jawa Barat.

"Pasien positif di Pangandaran sampai saat ini hanya ada satu orang dan itu pun sudah sembuh, mengapa Pangandaran bisa jadi zona merah dan indeks reproduksinya tertinggi,"tegas Jeje.

Jeje pun nampak kecewa dan marah dengan hasil evaluasi tersebut dan langsung berdiskusi dengan Kepala Dinas Kesehatan serta jajaran gugus tugas.

"Pak Kadis, saya harap jangan anggap sepele masalah data covid ini, dan kalau saya telepon angkat dong, “tegas Jeje.

Dan ucapan tersebut sempat  diulang-ulangi oleh Jeje, karena kecewa pada Kepala Dinas Kesehatan yang  kurang respons saat dihubungi melalui telepon celullernya.
Pada saat sesi tanya jawab, Jeje pun mempertanyakan hal itu kepada Gubernur Jawa Barat, yang langsung ditanggapi, saat ini pihaknya akan memeriksa kembali data tersebut.

"Mungkin karena harinya panjang sementara kasus hariannya tidak ada, oke kami akan telit lagi datanya ,"ungkap Ridwan Kamil, via telekonfrence.

Menurut Kang Emil, sapaan akrab gubenrur jabar, pihaknya juga menyarankan agar Dinas Kesehatan Pangandaran segera berdiskusi dengan tim dari pemprov untuk meluruskan data yang keliru ini.

"Saya juga tidak percaya dan mungkin data itu keliru, karena yang saya tahu kasus positif corona di

Pangandaran hanya satu dan itu pun sudah sembuh,"kata Kang Emil.
Menanggapi apa yang disampaikan gubernur, Jeje pun sependapat diduga ada yang salah dalam perhitungan atau pengolahan data,  dan bisa saja kesalahan ini ada di Dinas Kesehatan Pangandaran.

Jeje juga menegaskan, hasil rekap data dan perhitungan indeks reproduksi Covid-19 ini akan jadi acuan untuk memutuskan langkah apa yang akan diambil kedepannya. Dan kalau Pangandaran benar ada pada level kewaspadaan, level merah, berarti kebijakan PSBB akan dilanjutkan.

“Saya sangat hait-hati dan khawatir kalau-kalau saya melakukan langkah yang salah,"ucapnya.  (PNews)



Related

berita 5400514311715198065

Posting Komentar

emo-but-icon

item