DALAM FGD, PANGANDARAN HEBAT JADI PENILAIAN TAHAPAN PPD TINGKAT PROVINSI TAHUN 2020

PANGANDARANNEWS-Dari empat kebijakan skala peroritas yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Pembangunan Infrastruktur, Kesehatan, pendidikan dan Pentaan pantai, di bidang pendidikan melalui program Pangandaran Hebat (Pahe) menjadi bahan pembahasan di  Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Penilaian Tahap Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2020, yang digelar di Hotel Horison Pangandaran.(12/2)

Salah seorang dari tim penilai indefenden, Guru Besar Ilmu Hukum Tata Pemerintahan pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. H. Nandang Alamsah Deliarnoor, SH., M.Hum, mengatakan, penilaian dari sisi akademisi ada  asfek, diantaranya capaian pembangunan, kualitas dokumen, proses penyrusunan RKPD dan inovasi.

Menurut Nandang, pihaknya bersamapa Tim Penilaian Utama (TPU) dariBappeda Provinsi Jawa Barat sudah melakukan penilaian ini di 27 kabupaten-kota, dan hingga hari sudah mengkrucut menjadi 4 kabupaten dan 4 kota, “jelasnya.

“Jadi Kabupaten Pangandaran bernsama Kabupaten Karawang, Garut dan Purwakrata sudah pada posisi  besar, “jelas Nandang.

Lebih jauh ia menjelaskan, untuk katagori penilain sendiri dari sisi dokumen bobotnya 45 % dan 55 % merupakan hasil penilaian di lapangan yang akan menilai dari sisi proses, seperti proses teknokratik ,inovatif, politik, top down dan bottom up.

Dan terkait progrm Pangandaran Hebat (Pahe) yang menjadi bahan penilaian, sebagai orang luar, kata Nandang, konsep tentang pahe, tentu baik sekali terutama dari segi asas manfaat. Karena Pahe merupakan bentuk satu inovasi sebenarnya dalam rangka menyelesaikan masalah, maka kemudian disebut problem solvy, memecahkan masalah. Itu tidak harus dari top leader saja,  bisa dari masyarakat atau siapa pun,  dan itu namanya creatif thinking dan setelah itu ini tidak akan jadi inovasi kalau tdk ada decicion making. Dan ternyata Pahe bisa menjadi pemecah masalah, seperti sekarang banyak yang tidak bisa sekolah karena tidak bisa bayar biaya pendidikan, dan ini dihandel oleh pemerintah, intinya ada satu decicion making.

“Dab saya meliht Pahe ini itu memenuhi tiga2nya itu,  ada problem solving, creatif thinking dan decicion making, “jelas Nandang.

Sementara menurut salah seorang TPU dri Bappeda Jabar, Rian, untuk tahapan penilaian secara proses ada 2 tahapan utama, pertama penilain dokumen dengan bobot penilaian 45 % dan penilian ke lapangan 55 %. Dan di tahap penilaian dokumen itu telah dilakukan hingga pada akhirnya menghasilkan 8 nominasi, 4 kabupaten dan 4 kota.

Dan hari ini, kata Rian, masuk dalam tahap dua, perifikasi dan penilaian lapangan di 4 nominator kabupaten dan kota.

“Yang sekarang dilakukan di Kabupaten Pangandaran, sama dilakukan jug di 3 kabupaten nomintor lainnya, “jelas Rian.

Dan untuk selanjutnya, imbuh Rian, hasil dari seluruh penilaian baik yang dilakukan TPU atau pun Tim indefenden nantinya akan dibawa ke rapat pleno untuk mnghasilkan 3 besar kabupaten dan kota, tentunya dengan tereliminasinya 1 kabupaten dan 1 kota.

“Dan yang pada 3 besar ini akan diberikan penghargaan oleh gubernur pada saat murenbang provinsi, dan salah satu terbaik pertama akan dibawa ke tingkat nasional, “jelasnya.

Sebelumnya, dalam kesempatan tersebut Kepala Bappeda Kabupaten Pangandaran, H. Agus Satriadi, S.Pt, Mp, juga menyampaikan beberapa ulasan terkait Program Pahe yang sudah digulirkan  Pemkab Pangandaran sejak beberapa tahun ke belakang.

Bukan hanya darinya, Agus juga  meminta komentar dari masing-masing undangan yang hadir dalam diskusi ini, diantaranya dari pihak sekolah sebagai ujung tombak penyaluran Pahe, masyarakat yang diwakili komite sekolah, DPRD, Dinas Pendidikan, camat, kepala desa, MUI, media dan peserta diskusi lainnya.(PNews)


Related

berita 8796225556098661816

Posting Komentar

emo-but-icon

item