UANGNYA DIPAKAI KARYAWISATA, PEMBANGUNAN MUSHALLA DI SMPN 2 CIMERAK TERBENGKALAI

CIMERAK -Masalah pembangunan mushola di SMPN 2 Cimerak Kabupaten Pangandaran  dipermasalahkan sejumlah orang tua siswa, pasalnya sampai sekarang pembangunannya belum juga selesai, Padahal pungutan yang dilakukan pihak sekolah pada orang tua wali murid sudah berlangsung sejak tahun 2015 lalu dan dana yang terkumpul pun sekitar Rp. 64 juta.

Komite SMPN 2 cimerak, Pendi merasa heran kenapa uang yang sudah terkumpul di rekening bank tersebut, sesuai laporan dari kepala tata usaha, tiba tiba hilang.

Dikatakan Pendi, saat itu sekitar akhir tahun 2015menurut Kepala Tata Usaha (TU) SMPN 2 Cimerak uang hasil swadaya dari orang tua siswa untuk pembangunan mushola sudah terkumpul Rp 64 juta pada rekening.

“Kepala TU pernah memperlihatkan jumlah tersebut yang tertera dalam buku rekening bank, saat itu saya tidak langsung mengambil uang di rekening tersebut karena saya percaya. “paparnya.(17/5)

Untuk mengawali pembangunan musholla tersebut saat itu, menurut Pendi, selaku komite bersama team sarpras SMPN 2 cimerak mengambil uang tersebut sebesar Rp.20 juta untuk kebutuhan pembelian pasir dan pembuatan gambar denah mushola, itu pun hanya habis Rp 5 juta.

“Dan sisanya yang Rp 15 juta kami serahkan pada bendahara komite, jadi saat itu yabng tersisa di bank tinggalb Rp 40 juta. “terang Pendi. 

Tapi alangkah kagetnya saat kebijakan Pangandaran Hebat mulai diberlakukan dengan meng gratiskan semua uang sekolah,  tiba tiba uang yang diperuntukan pembangunan musholla jadi tidak tentu kemana.

“Saya jadi bingung, karena pembangunan pondasio mushala saat ini sudah mulai. “kata Pendi lagi.

Dan anehnya, lanjut Pendi, Kepala Sekolah SMPN 1 Cimerak, H. Jojo tidak pernah mengajak koordinasi dengan pihak komite, bahkan bagian sarpras di sekolah tersebut pun tidak diajak.

“Jelas saya pun jadi bingung membuat lapooran pertanggungjawabannya nanti.", jelas Pendi saat dihubungi lewat selullernya beberapa waktu yang lalu.

Saat dikonfirmasi Bagian sarpras SMPN 1 Cimerak, Dedi membenarkan hal itu. Menurutnya, memang betul ia pun tidak tahu sudah berapa uang yang dikeluarkan sampai saat ini.

Bahkan uang yang Rp 15 juta pun, menurut Ketua Komite sudah dipinta oleh kepala sekolah dari bendahara komite.

Sebenarnya kata Dedi, yang ia ketahui anggaran untuk pembangunan musolla tersebut sudah ada di rekening, namun saat mau ada kegiatan karyawisata, uang tabungan siswa saat itu habis karena dipinjam Sri (mantan bendahara sekolah yang sekarang sudah meninggal), jadi pihak sekolah pun memakai dulu uang buat mushalla.

"Makanya pembangunan mushalla tersebut terbengkalai,  menunggu pihak keluarga Sri yang sudah menyanggupi akan membayar  uang yang dipinjamnya dulu", jelasnya.  (AGE).

Related

berita 1169816294557001751

Posting Komentar

emo-but-icon

item