WAKIL BUPATI PANGANDARAN: “UMKM PELUANG EKONOMI BAGUS DAN BERPOTENSI MENYERAP TENAGA KERJA”

PARIGI-Usaha mikro kecil menengah (UMKM) merupakan salah satu peluang roda perekonomian daerah yang diharapkan dapat memberdayakan tenaga kerja sehingga pemerintahan pun memberikan keberpihakannya pada para pelaku UMKM.Demikian disampaikan Wakil Bupati Pangandaran, H. Adang Hadari, usai membuka kegiatan Gelar Produk dan Temu Bisinis UMKM Juara 2019, di lapang alun-alun Parigi.(17/10)

Menurut Adang, jumlah pelaku UMKM yang terus meningkat berbanding lurus dengan tingginya penyerapan tenaga kerja, karena UMKM telah membuka lapangan kerja yang lebih inovatif, kreatif dan tidak selalu  mengandalkan ijazah pendidikan. Artinya, UMKM berpotensi besar untuk mengentaskan masyarakat dari  kemiskinan, pasalnya pelaku UMKM yang bekerja dengan layak akan mendapat penghidupan yang sejahtera sehingga berpengaruh pula pada kelayakan hidup.

“Dan kegiatan ini tentunya untuk mendorong 10 ribu lebih pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Pangandaran dengan menyerap tenaga kerja sekitar 1700 sehingga otomatis ini bisa mengurangi pengangguran, “ujar Adang.

Dari UMKM ini,kata Adang, sudah teruji merupakan sistem perekonomiannya tidak mudah bangkrut karena pengusaha kecil seperti ini selalu mendapat pembinaan dari pemerintah daerah melalui terkait yang insten sehingga mempunyai prospek yang cerah.

UMKM memiliki lokasi yang tersebar di tiap-tiap kecamatan, termasuk di pelosok desa yang susah dari akses transportasi sekalipun. Dengan adanya UMKM ini tentunya juga membuat rakyat kecil tidak perlu berbondong-bondong hijrah ke kota untuk memperoleh penghidupan yang layak, karena dampak geliat UMKM yang terus meningkat ini, masyarakat yang tinggal di desa pun kini bukan halangan untuk menjadi sukses.

“Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini, para UMKM yang kemarin belum naik kelas sekarang  bisa naik kelas, “ungkap Adang.

Adang menambahkan, sebagai upaya peningkatan perekonomian daerah maka diperlukan bantuan dari seluruh lini untuk bisa melakukan serta mendukung hal ini, karena UMKM terbukti memiliki kontribusi besar terhadap kehidupan sosial masyarakat untuk selalu meningkatkan inovasi dan kreativitas.

Sementara saat ditanya produk unggulan apa saja yag ekspansi dipasarkan ke luar daerah, menurut Adang, seperti makanan cupa, kopi, handycraft dan produk olahan lainnya.

“Komoditas kopi dan handycraft sudah bisa menembus pasar eksport, tapi kalau produk kuliner saya kira di setiap daerah juga pasti ada, “terangnya.

Hal senada dikatakan Kepala Dinas Perdagangan, UMKM dan Koperasi Kabupaten Pangandaran, Drs. Tedi Garnida, MM, kegiatan ini selain merupakan salah satu sarana atau media promosi juga menjadi ajang pertemuan pelaku UMKM dan buyer.  Dan tentunya melalui  kegiatan juga  masyarakat jadi mengetahui produk apa saja yang dihasilkan UMKM Pangandaran dan nantinya dapat diketahui  juga beberapa produk yang sudah bisa melakukan ekspor.

"Disamping kegiatan ini kami juga selalu melakukan pembinaan dan dorongan pada beberapa pelaku UMKM baik soal perijinan, packing, pemasaran atau lainnya, 4 kali dalam setahun. “terag Tedi.

Tedi juga mengatakan, ia juga mendorong bagaimana caranya penjualkan produk UMKM melalu on line, karena terbukti melalui penjualan lewat dunia maya ini sangat efektip, sehingga sampai saat ini  sudah sekitar 160 macm produk dijual melalu transaksi on line.

“Intinya, Pemkab Pangandaran melalui dinas kami akan terus membantu tumbuh kembangnya sektor ekonomi melalui UMKM yang ada di masyarakat, “pungkasnya.

Sementara para pelaku UMKM pun menyambut baik dengan sangat antusias untuk bisa ikut dalam acara Gelar Produk dan Temu Bisinis UMKM Juara 2019 yang diselenggarakan Dinas Perdagangan, UMKM dan Koperasi Kabupaten Pangandaran. Salah-satunya diungkapkan pengrajin batik Koja dari Kecamatan Cijulang, Rusdaya. Menurutnya, hasil pembinaan dari pemda produk batiknya kini sudah terdaptar di Kementerian Hukum dan Ham serta memilki hak cipta.

Selain pasar lokal, Rusdaya pun menjual kain batiknya melaui sosial media (sosmed) atau dengan cara konfensional.

"Omzet penjualan kami sekitar Rp 10 juta per bulan, “terangnya. (ANTON AS)

Related

berita 6915948224271707962

Posting Komentar

emo-but-icon

item