PEMPROV JABAR GELONTORKAN Rp. 40 MILYAR UNTUK PEMBANGUNAN BREAK WATER PANGANDARAN

PANGANDARAN-Pembangunan pemecah ombak (break water) sepanjang 120 meter di kawasan pantai barat Pangandaran, difungsikan untuk bisa menjadi pengamanan pantai, penahan arus ombak \aut, memperluas areal renang , diving, meningkatkan daya tarik wlsatawan baik lokal maupun mancanegara serta bisa lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Demikian disampaikan Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Sumber Daya Air Pemda Provinsi Jawa Barat, Aseng Supriatna, saat acara sosialisasi Pekerjaan break water, di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran.(4/10)

“Pembangunan break water dengan sumber dana dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2019 ini seluruhnya menelan anggaran Rp.40 milyar, “terang Aseng.

Untuk pengerjaan fisiknya sendiri, kata Aseng, pihaknya sudah menyiapkan metodenya melalui PCM sehinggapengerjaannya bisa dilaksankan pada bulan oktober ini.

 Lebih jauh Aseng menjelaskan, pada pemecah gelombang ini nantinya dipasang di depan berupa a jack bersudut 8 yang kemudian di belakangnya dibuat balok-balok beton yang berukuran  2 x 2 x 1,5 yang akan disusun, dengan bobot balok tertinggi sekitar 12 ton.

Kajiannya senidiri, ujar Aseng, sudah dilaksanakan tim dari DED (Detail Engineering Design),  Menejmen K ontruksi (MK), tenaga-tenaga ahli agometrik, geolagi, topographi, hidrologi, bathimetri, geotek, pengukuran dan ilmu kelautan yang seluruhnya data laporannya sudah tersaji secara ilmiah.

“Seperti laporannya arus pada kedalaman lepas pantai 200 meter dan jenis tanah yang ada di lokasi juga sudah diketahui dan sudah dikolaborasikan ke dalam perencanaan proyek ini, “terangnya lagi.

Aseng menambahkan, DED pun sudah direview bahkan sudah diperbarui oleh MK dari hasil terakhir pada bulan agustus survey yang dilakukan geologi, geometri dan instansi terkait daya dukung  sipat-sipat gelombang air laut yang ada di lokasi dan lain sebagainya.

“Untuk pembangunan pemecah ombak tahun ini volumenya 120 meter dengan lebar bawah 25-26 meter, “jelas Aseng.

Dengan sisa waktu ke depan sekitar 3 bulan, pihak pelaksana pun mereview dengan metode yang maksimal.

“Dari seluruh anggaran sebesar Rp 40 milyar untuk tahun ini baru dilaksanakan dengan anggaran Rp 16,4 milyar, dan sisanya nanti akan dikerjakan tahun depan. “pungkasnya. (ANTON AS)



Related

berita 878553880877650272

Posting Komentar

emo-but-icon

item