KISAH INSPIRATIF BAH ENDA, TUKANG SOL SEPATU CETAK ANAKNYA JADI SARJANA

Add caption
CIJULANG-Enda (65), atau lebih akrab dipanggil Bah Enda, sudah puluhan melakoni profesi sebagai tukang sol sepatu untuk menghidupkan keluarganya.
Perawakannya sedikit kurus dengan kulitnya yang sudah mulai keriput tapi wajah tetap bersih dan selalu ceria.

Ia menuturkan, sejak tahun 1982 Enda dan keluraganya pindah dari Garut datang ke Cijulang untuk usaha dengan berbekal keterampilan mereparasi sepatu, atau lebih populer dengan sebutan, tukang sol sepatu.

Dengan menempati lapak kecil di sekitar Pasar Cijulang Kabupaten Pangandaran, di depan rumah salah seorang warga, merupakan tempat Enda melayani pemilik sepatu yang ingin menggunakan jasanya.

“Saat pertama saya datang ke Cijulang belum ramai seperti sekarang, “ungkapnya.

Dari isterinya, Ambu Yati, yang dinikahinya tahun 1973, ia dikarunia 8 orang anak, yang sekarang semua anak-anaknya sudah sukses dan tinggal di beberapa kota besar. Dari delapan anaknya semua lulusan SLA bahkan ada yang  sarjana menjadi Aparatus Sipil Negara (ASN) dan pegawai salah satu bank ternama di Jakarta serta dua anaknya tinggal di Cijulang sudah sukses menjadi pengusaha alat-alat pertanian.

2 orang anak saya tinggal di Jakarta, di Bandung 2 orang, di Garut 2 dan di Cijulang 2, “terangnya.

Dengan modal yang tidak terlalu besar, dalam sehari rata-rata Enda bisa membawa uang ke rumahnya sekitar Rp 100 ribu, bahkan jika srejekinya sedang melimpah, kadang penghasilannya bisa  mencapai Rp300-500 ribu dalam satu harinya.

Pelanggannya pun terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga PNS, mungkin karena kebetulan lokasinya dekat dengan Kopersi Tugu yang selalu ramai dengan kegiatan para guru.

Enda menuturkan, tentu tidak mudah untuk menghidupi 8 anaknya dari hasil sol sepatu. Tapi dengan rasa tanggung jawab yang tinggi serta didasari keyakinan Tuhan sudah mengatur rejekinya, ia pun berhasil membentuk anak-anaknya lulusan sekolah hingga bekerja. Tapi walau anak-anaknya sudah sukses, ia tetap akan bekerja selama tubuh masih kuat.

“Walaupun anak-anak sudah melarangnya, tapi menjadi tukang sol sepatu mungkin sudah jadi guratan hidup saya, ”kata Enda.

Karena sudah lama tinggal di Cijulang, sejak tahun 1982, sehingga Enda pun tahu perkembangan tempat tinggalnya sekarang yang selama ini sudah memberikan kehidupan untuk keluarganya,  hampir separuh hidupnya dihabiskan di Cijulang dengan profesi tukang sol sepatu.

Cijulang, kata Enda, merupakan kota kecil yang aman, tentram dan damai dengan warganya yang memilki rasa kekeluargaan yang besar, sehingga siapa saja yang tinggal disini akan merasa betah. (RASIMUN)

Related

berita 4745271801092676598

Posting Komentar

emo-but-icon

item