TRADISI NYEKAR KE MAKAM MENJELANG RAMADHAN, BAWA BERKAH BAGI PENJUAL BUNGA MUSIMAN

TASIK NEWS-Kebiasaan melakukan nyekar atau ziarah ke makam keluarga sudah menjadi tradisi selalu dilakukan masyarakat sebelum bulan ramadhan tiba, sehingga tidak heran di berbagai tempat pemakaman umum (TPU) terlihat masyarakat berduyun-duyun dan berdoa’ di depan makam keluarganya. Selain mendoakan keluarga mereka yang telah tiada, tradisi nyekar juga dimanfaatkan untuk merawat dan membersihkan makam serta menaburkan bunga.

Seperti pemandangan yang terlihat di area TPU Cinehel Kota Tasikmalaya, banyaknya warga yang datang untuk berziarah membuat kunjungan ke TPU tersebut meningkat beberapa kali lipat. Jika pada hari biasanya tempat pemakaman umum tampak sepi dari peziarah, kini justru padat oleh peziarah yang datang tidak hanya dari dalam kota namun juga dari luar kota.

Dan kondisi ini juga dimanfaatkan beberapa warga sekitar pemakaman untuk meraih keuntungan selama musim nyekar ini dengan berjualan bunga di depan gerbang. Bunga yang biasa digunakan untuk ditaburkan di atas makam tersebut dijual dengan harga bervariasi, dari hasil berjualan bunga tabur tersebut, seorang pedagang bahkan bisa meraup keuntungan hingga ratusan ribu Rupiah perhari.

Seperti diungkapkan salah seorang pedagang, Enah (49), baginya saat seperti ini merupakan berkah karena bisa meraih untuk Rp. 200 hingga Rp. 300 ribu per harinya.

“Biasanya saya berjualan saat menjelang bulan puasa dan hari raya lebaran. “ungkapnya. (5/5)

Enah yang kesehariannya bertugas menyapu di TPU Cinehel ini, juga mengatakan, hasil penjualan bunganya bisa menambah penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Daripada tinggal di rumah, ini kan kesempatan datang hanya 2 kali dalam setahun. ”imbuhnya. (ANWAR WALUYO)

Related

TASIK NEWS 5833636748702757922

Posting Komentar

emo-but-icon

item