UNTUK KEPULANGAN TKI ASAL CIMERAK, BUPATI PANGANDARAN AUDEN DENGAN KEMENLU

PARIGI-Kisah duka tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Saudi Arabia tidak pernah berhenti, dari mulai cerita tidak bayargaji, mendapat perlakuan kasar, pelecehan dan lain-lain kerap terjadi menimpa TKI di sana.

Seperti yang dialami Umay Sumarni Suherman, TKI asal Desa Masawah Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran yang sudah lama bekerja di Arab tapi tidak kunjung pulang.

Menurut cerita orangtua Umay, Suherman, anaknya sudah 17 tahun pergi menjadi TKI di Arab Saudi bekerja menjadi asisten rumahtangga.

“Pernah sekali pulang waktu anak saya baru tiga tahun bekerja, tapi setelah itu sampai sekarang belum pernah pulang lagi. “terang Suherman.

Sebenarnya upaya-upaya agar anaknya bisa pulang sudah dilakukan, namun, kata Suherman, karena selama ini tidak membuahkan hasil ia pun mengadu pada Bupati Pangandaran.

“Mudah-mudahan melalui bupati, Pemda Pangandaran bisa memberikan solusi sehingga anak saya pun bisa secepatnya pulang kembali. “kata Suherman.

Suherman menambahkan, waktu anaknya berangkat menjadi TKI ke Ara Saudi melalui PT PJTKI tapi sekarang PT tersebut sudah tidak ada.

Sementara saat diminta tanggapannya, Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, mengatakan, walau perusahaan yang memberangkatkan Umay sekarang sudah tidak ada, namun pemda akan tetap berusaha serta memperjuangkan aberkumpul dengan keluarganya lagi.

“Mungkin tidak sulit agar Umay bisa pulang, tapi kita juga harus memikikan hak-hak TKI Umay. “kata bupati, usai menerima keluarga Suherman di ruang kerjnya.(8/4)

Bupati pun berjanji tanggal 22-23 april mendatang akan audens dengan BNP2TKI, ke Kemenlu dan Kedubes Saudi Arabia di Jakarta.

“Saya akan berkirim surat pada instansi tersebut bahwa tanggal tersebut saya akan datang beraudens. “jelasnya. (ANTON AS)

Related

berita 1389465487209437428

Posting Komentar

emo-but-icon

item