HATI HATI PENIPUAN DENGAN PENAWARAN PINJAMAN BERBASIS ONLINE

PANGANDARAN - Maraknya pinjaman online yang sering dijumpai di media sosial (medsos) tidak sedikit membuat masyarakat yang tertarik, karena selian proses pinjaman tersebut tidak perlu memakai agunan cukup dengan syarat poto copy KTP, kartu keluarga (KK) dan  poto copy buku rekening tabungan, prosesnya pun trelatif mudah dan cepat.

Salah seorang warga Pangandaran, Asep (nama samaran) menceritakan pengalamannya, ia merasa tertipu setelah memberikan persyaratan pinjaman dan harus membayar deposit awal pencairan sebesar Rp 500 ribu yang harus disetor ke nomer rekening bendahara salah satu koperasi simpan-pinjam yang alamat kantornya di Bogor - Jawa Barat.

"Saat itu keadaan ekonomi saya memang sedang sulit, sehingga saat saya lihat di medsos ada penawaran pinjaman via online tanpa harus ada agunan, pikiran saya langsung saja ingin coba meminjam. "tuturnya.

Asep mengatakan, ketika ia mencoba berniat meminjam uang yang akan dipergunakan untuk modal usaha sebesar Rp 5 juta dengan jangka waktu satu tahun serta pembayaran yang sudah disepakti sebesar Rp.420 ribu setiap bulannya.

Saat sudah selesai mengirimkan semua persyaratan, lanjutnya, tiba-tiba dari pihak koperasi tersebut minta uang deposit dengan alasan untuk proses pencairan, sebesar Rp. 500 ribu yang harus dikirim ke nomer rekening bendahara.

Dari hasil usaha meminjam dulu dari teman, masih kata Asep, ia pun akhirnya langsung mengirimkan uang persaratan tersebut ke rekening bendahara. Dan setelah uang itu disetor, Asep pun disuruh untuk menunggu 30 menit, katanya untuk proses pencairan pinjaman Rp. 5 juta ditambah uang persaratan Rp. 500 ribu.

“Jadi total uang yang akan saya terima sebesar Rp. 5,5 juta. “terang Asep.

Tapi setelah lama menunggu hingga 2 minggu, ternyata pencairan dana yang diharapkan Asep pun tidak kunjung ada.

“Hingga saat ini tidak pernah ada pencairan, sekarang saya sadar saya tertipu dan uang Rp 500 ribu hasil pinjaman pun raib. “kata Asep.

Menurutnya, sekarang ia baru menyesal, karena pinjaman yang dijanjikan di medsos tersebut hanya penipuan dengan modus baru.

“Saya berpesan kepada semua masyarakat jangan terlalu percaya pada iming-iming yang  menawarkan pinjaman berbasis online, jangan sampai jadi korba seperti saya. “ungkapnya. (AGE)


Related

berita 669932229698015226

Posting Komentar

emo-but-icon

item