INI KISAH GURU SUKWAN DI PELOSOK DESA DI KABUPATEN PANGANDARAN

CIMERAK-Sukwan yang lebih dikenal dengan sebutan honorer merupakan tenaga lepas di berbagai intansi yang berkarya dan berkerja untuk bangsa dan negara, tenaga dan pikirannya pun sepenuhnya dicurahkan demi bangsa. Tetapi sukwan tidak mendapat gaji tetap, ia hanya mendapatkan insentif secara sukarela dari tempat dimana ia bekerja, tapi walaupun begitu tapi mereka tetap eenuhi kewajibannya sambil berharap suatu saat jadi ASN.

Salahsatu intansi yang paling banyak memilki tenaga sukwannya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam hal ini tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik alias Guru merupakan ujung tombak maju mundurnya pendidikan, maju dan mundur pendidikan salahsatunya bermuara pada tugas seorang guru, sehingga pantas jika saat ini guru terus menerus mendapatkan pelatihan agar lebih propesional.

Begitu juga masalah kesejahteraan, saat ini sertifikasi sudah bisa dinikmati guru ASN dan sebagian guru sukwan yayasan, bahkan di sekolah negeri pun sebahagian sudah bisa menikmati. Hanya sayangnya lulusan sarjana dengan lowongan jadi ASN berbanding terbalik, artinya setiap tahun lembaga pendidikan meluluskan Sarjananya tapi tidak setiap tahun ada pengangkatan PNS akibatnya sukwan semakin menumpuk. Kasihannya lagi, sukwan usia 35 tahun ke atas tak bisa lagi mengikuti tes CPNS akibatnya tidak sedikit para  sukwan merasa asa depannya semakin suram, tapi lagi-lagi ini tentang panggilan jiwa dan rasa tanggungjawab sebagai seorang pendidik yang mulia.

Seperti  4 Sukwan, 3 guru dan 1 Penjaga di SDN 2 Mekarsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran, Ani Cahyani, Yani, Fitria Dedi dan Dede Darsono. Mereka tidak terhalang berbagai rintangan untuk menuju tempat tugasnya yang berada di ujung desa dengan harus melalui jalan berliku dan berbatu terjal, terkadang penuh lumpur di saat musim serta melintas hutan.

“saat hujan jalannya licin juga banyak tanjakan, jika tidak hati-hati bisa saja kami jatuh ke sungai. “ungkap Ani.(18/11)

Ani dan rekannya tetap berharap suatu saat ada perubahan pada nasibnya walau pun entah kapan.

“Kami sudah terlalu cinta pada profesi kami. “ungkapnya lagi. (RASIMUN)

Related

Pendidikan 7394031324004680211

Posting Komentar

emo-but-icon

item