UNTUK MENANGKAL PAHAM RADIKALISME, PEMERINTAH, ULAMA DAN MASYARAKAT HARUS BERSATU


Belakangan ini aksi terorisme mencuat kembali di Surabaya dan Sidoarjo Jawa Timur dengan korban belasan jiwa dan puluhan lainnya luka-luka. 


Kejadian seperti itu tidak akan terjadi di Kabupaten Pangandaran jika unsur pemerintah, ulama dan masyarakat bersatu pada menjaga hubungan baik antar sesama.

Demikian disampaikan Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, pada acara pelantikan dan ta'aruf DPD Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pangandaran bertempat di pesantren Bani Husen Wonoharjo Pangandaran. (14/5)

"Pangandaran merupakan daerah multy kultur dan Daerah Ototnomi Baru, tentunya tugas pemerintah daerah bukan saja menyatukan ukhuwah antara ulama dan umaro, tentu saja sebagai daerah wisata wisatawan. “ungkap bupati.

Menurut bupati, bulan ini saja kunjungan turis baik dari manca negara atau domestik ada sekitar 140 ribu orang, secara ekonomis tentu ini akan memajukan geliat perkonomian masyarakat dan penghasilan daerah yang signifikan, walau secara asfek sosial tentunya akan terjadi gesekan di masyarakat.

Untuk itu, kata bupati, pemerintah bersama-sama MUI berupaya mengantisipasi hal itu seperti, seperti dengan program Pangandaran mengaji, Ajengan Masuk Sekolah (AMS) dan gerakan keagamaan lainnya yang pada intinya itu semua wujud kerjasama pemerintah dengan MUI sebagai mitra.

Dan dengan program-program keagamaan tersebut, pemerintah daerah berharap peran MUI lebih aktif lagi.

"Jika ulama, pemerintahan dan masyarakat bersatu kejadian musibah seperti di Surabaya Insaalloh tidak akan terjadi di Kabupaten Pangandaran.," tegasnya. (HARIS F)

Related

berita 2196219128799385446

Posting Komentar

emo-but-icon

item