PENTINGNYA LITERASI MEDIA PADA PELAJAR JAMAN NOW

PANGANDARAN-SMA Negeri 1 Pangandaran menjadi salah satu tempat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat menggelar Pemahaman Leterasi Media Bagi Lembaga Pendidikan. Ini penting, karena even ini merupakan sebuah gerakan sosial masyarakat untuk mendorong kesadaran masyarakat betapa pentingnya memahami, menggunakan dan menilai media secara utuh, benar dan tepat.

Kecerdasan masyarakat untuk memposisikan media mutlak dibutuhkan saat ini, pasalnya media tidak bebas nilai, bahkan cenderung mempunyai nilai dan logika sendiri yang dengan sendirinya dapat mempengaruhi sikap, karakter dan pandangan masyarakat.

Dalam kegiatan yang bertemakan Jabar Cerdas Menonton Televisi, diikuti 85 siswa, 15 orang guru juga turut dihari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Pangandaran atas nama pemerintah daerah.

Menurut salah seorang pemateri, DR. Dedeh Fardiah, M.Si, media mempunyai sisi positif dan negatif yang bisa mempengaruhi pola hidup dan merubah budaya.

“Dan tentu saja sisi positifnya kita bisa mendapatkan informasi, hiburan yang secara otonom masyarakat bisa menilai, menganalisis dan menentukan sikapnya pada tontonan tersebut. “kata Dedeh.(15/3)

Dalam upaya leterasi media, kata Dedeh, KPID Jawa Barat bersama seluruh elemen, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, orang tua, guru, regulator dan lembaga penyiaran  harus berperan aktif, khususnya dalam pendampiungan terhadap anak saat menonton dan mendengar media.

Dikatakan Dedeh, media merupakan salah satu pihak yang berperan penting dalam menyampaikan sebuah informasi pada masyarakat. dan menyadari tidak semua media selalu berisi pesan-pesan yang baik, dan ikut berdampak pada pola prilaku dan pemikiran kita nantinya, maka masyarakat juga perlu mengetahui bagaimana cara mengolah suatu informasi dengan baik dengan berfikir kritis terhadap informasi yang didapatkan, baik itu dari siaran televisi maupun radio.

“Dengan begitu masyarakat sebagai pihak penerima informasi dapat terhindar dari tayangan-tayangan yang dapat merusak moral dan pencitraan karakter suatu bangsa. “terang Dedeh.

Sementara sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, DR. H. M. Agus Nurdin, S.Pd., M.Pd, , disamping menyampaikan cara bijak dalam menonton televisi, dihadapan siswa dan sebagian guru SMAN 1 Pangandaran, ia pun menyampaikan materi bagaimana cara cerdas menggunakan gadget.

Menurut Agus, jaman now, perkembangan teknologi sudah demikian pesat, termasuk beberapa perangkat elektronik. Dan gadget merupakan alat elektronik yang lebih cepat bisa menyajikan teknologi terbaru dibandingkan dengan perangkat elektronik yang lain.
Selain digunakan sebagai alat telekomunikasi, lanjut Agus, dengan gadget juga masyarakat bisa mengetahui kabar terbaru di berbagai belahan dunia hanya dengan hitungan detik. Dalam sosial media (sosmed), gadget juga bisa mempertemukan beberapa teman yang telah lama tidak pernah bertemu.

“Tentunya dengan cerdas menggunakan gadget, kita juga dapat menambah ilmu pengetahuan baru dan mengikuti berbagai komunitas di beberapa sosmed. ”tuturnya.

Masih kata Agus, kehadiran teknologi sesungguhnya bisa memudahkan aktivitas siswa, bukan malah mengubah pola keseharian menjadi kurang produktif dan hanya terfokus pada hal-hal yang kurang bermanfaat. Karena tidak jarang juga ada pelajar yang menggunakan gadget secara berlebihan malah cenderung tidak memberi efek manfaat.

“Jadi kalau kita hitung, berapa jam kita belajar, bermain, bermain gadget dan seterusnya, semuanya harus mulai kita ménage dari sekarang. “ujar Agus.

Agus menambahkan, kemajuan teknologi gadget tidak harus disikapi dengan penolakan karena adanya efek negatif, namun bagaimanan dalam penggunaannya yang baik bagi siswa baik di lingkungan sekolah atau di rumah akan menumbuhkan perilaku kesadaran dan literasi digital guna membentuk generasi era milenial. Pembiasaan penggunaan gadget menjadi media belajar dilakukan dengan cara siswa menemukan ilmu pengetahuan melalui gadget, dengan kemudahan-kemudahan ini siswa pun akan terbiasa menggunakan gadget sebagai sumber belajar.

“Misalnya siswa mendapat tugas mencari lagu-lagu daerah di Indonesia, dengan gadget ini sangat mudah bisa ditemukan siswa, karena gadget ini sangat baik dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang menyenangkan. “imbuh Agus. (ANTON AS)





Related

berita 3673095187412822672

Posting Komentar

emo-but-icon

item