PEMBANGUNAN SEJUMLAH TOWER CELULLER RUSAK KEINDAHAN KOTA Tatang Suherman: “Ke Depan Kita Akan Rubah Aturannya..”

CIMERAK - Ada empat tower BTS/telekomunikasi yang berdiri di pusat kota Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran dari berbagai perusahaan celuller berdiri kokoh disekitar pemukiman warga, hal ini membuat resah sebagian warga. Karena dkhawatirkan akan dampak negatif dari radiasi tower tersebut.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Desa Cimerak, Asep (36), ia merasa takut saat hujan turun yang disertai petir. Menurutnya, ia pernah merasakan langsung dampaknya sekitar setahun yang lalu, peralatan elektronik di rumahnya hancur terkena efek pantulan petir dari tower tersebut.

“Sampai saat ini saya masih trauma. “ungkap Asep.(25/4).

Dikonfirmasi masalah tersebut, Kepala Diinas Kominfo kabupaten Pangandaran, H. Tatang Suherman, SH, Msi menjelaskan, perkembangan teknologi yang semakin pesat khususnya dalam bidang telekomunikasi mendorong berbagi operator provider untuk mengembangkan kualitas jaringan mereka. Salah satu cara yang mereka lakukan untuk mendapat kualitas jaringan yang bagus dalam bidang komunikasi, dengan cara memperbanyak jumlah BTS atau masyarakat kerap menyebutnya dengan tower celuller.

Namun hal ini banyak warga belum tau dari dampak pembangunan tower bts tersebut. Tidak heran, ini dikarenakan minimnya tingkat pendidikan di masyarakat, sehingga mereka dengan mudah dapat di iming-imingi sesuatu yang ternyata dibalik iming-iming itu ada dampak bahaya yang sangat besar bagi mereka.

“Seperti salah satunya bahaya efek loncatan petir saat hujan turun",  tegasnya. (25/04)

Ditambahkan Tatang, jika dari waktu ke waktu semakin menjamurnya tower di kabupaten Pangandaran, maka dikhawatirkan nantinya cenderung berubah menjadi hutan tower yang membuat tata ruang kelihatan tidak indah dan terkesan semrawut.

“Apalagi banyaknya tower telekomunikasi yang di dirikan tanpa izin dan atau dengan memiliki izin palsu alias bodong, hal ini tentunya menyebabkan kerugian daerah karena PAD yang seharusnya diperoleh dari biaya izin dan pajak ini tidak masuk. "tambahnya

Untuk kedepan, lanjut Tatang, pihaknya akan evaluasi kembali keberadaan seluruh tower yang cenderung menjadi masalah di tengah-tengah masyarakat.

Lebih jauh Tatang mengatakan, ke depan dinasnya punya rencana untuk pembangunan tower-tower tersebut tidak akan lagi berdiri pada lahan kosong, tapi untuk keperluan sinyal telepon celuller akan dipasang pada tiang listerik dengan radius 500 meter/satu alat sinyal.

“Seperti di kota kota besar, artinya, untuk bisa mengantisipasi menjamurnya tower yang akan membuat semerawut tata ruang kota dan juga untuk meminimalisir dampak negatif dari tower yang saat ini sering dirasakan masyarakat", pungkasnya. (AGE)

Related

berita 3066629133294647460

Posting Komentar

emo-but-icon

item