INI PENGALAMAN PETUGAS MENGHADAPI IBU-IBU PERNERTIBAN LAHAN OCBC NISP PANGANDARAN

PANGANDARAN-Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Pangandaran dalam pelaksanaan penertiban bangunan kumuh dan liar di lahan milik  OCBC NISP yang oleh warga tersebut dijadikan tempat tinggal dan tempat usaha beberapa minggu lalu, memdapatkan perlawanan sengit dari warga penghuni yang didominasi kaum ibu.

Sengitnya protes ibu-ibu terhadap petugas yang hanya direspons persuasif Pol PP mengakibatkan beberapa anggiota Pol PP yang sedang melaksanakan tugas tersebut sedikit kewalahan.

“Saya hanya bisa diam saja saat ibu-ibu tersebut menarik-narik baju saya hingga beberapa kancing baju saya terlepas. “kata Kabid Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Sat Pol PP Pangandaran, Nandang Sugraha.

Dikatakan Nandang, ini sudah menjadi konsekwensi pekerjaannya, karena menurutnya, setelah pengeroyok emosinya mereda ahirnya ia bisa keluar dari himpitan, cekikan dan cakaran ibu-ibu yang meninggalkan bekas luka di tangan sebelah kiri, dada dan lehernya akibat cakaran dan gigitan ibu peserta demo.

“Saya kenal mereka, karena hampir semua ibu-ibu tersebut tetangga waktu saya masih tinggal di Parapat Pangandaran. “ungkapnya lagi.

Ditambahkan Nandang, untuk ke depan sebaiknya antara  Satpol PP, Polri, TNI dan Satgas Jaga Lembur harus bisa lebih meningkatkan loyalitas dan sinergitas sesama petugas, jangan malah sebaliknya.

Sementara salah seorang satgas Jaga lembur, Hadli mengungkapkan, kejadian yang menimpa beberapa anggota Sat Pol PP sebaiknya tidak terlalu dipermasalahkan, biarkan saja mengalir apa adanya. Karena ibu-ibu tersebut, menurut Hadli, yakin tahu siapa Pa Nandang, bahkan mungkin ibu-ibu yang mengadakan perlawanan itu bisa saja kawan baik, tetangga atau saudaranya.

“Saya yakin, asal jangan ada provokator, nanti juga akan baikan kembali. “kata Hadli.
(Anton AS)

Related

berita 9137006394991922883

Posting Komentar

emo-but-icon

item