DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PANGANDARAN DONGKRAK MINAT BACA MASYARAKAT

CIJULANG - Membaca merupakan keterampilan dasar dalam kehidupan. Bagi anak-anak, membaca menjadi kunci sukses untuk mengikuti pendidikan di sekolah bahkan bisa menjadi pegangan selama hidup. Dan bagi yang telah menyelesaikan pendidikan, membaca juga tetap menjadi kunci meraih sukses dalam kehidupan.

Anak-anak yang memiliki kemampuan membaca dengan baik, memiliki peluang meraih pendidikan yang lebih tinggi dan bagi masyarakat yang memiliki kemampuan tersebut juga  memiliki peluang mendapatkan pekerjaan dan meraih sukses dalam kehidupannya.

Gemar membaca (reading literacy), kemampuan untuk memahami dan mengerti isi teks tertulis serta menerapkan dalam praktek. Membaca adalah elemen kunci dari literasi (literacy) yaitu kemampuan membaca, menulis, dan menghitung. Literasi merupakan hak asasi manusia, dan merupakan jantung dari pendidikan.

Untuk meningkatkan minat baca bagi masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangandaran pun menggelar kegiatan sosialisasi pengembangan budaya minat baca dan pengelolaan perpustakaan sekolah, bertempat di koperasi Tugu Cijulang. Senin (28/02),

Kegiatan yang dihadiri oleh Asda II, Drs. Apip Winayadi, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan,  Drs. Kiswaya dan staf kedinasan, juga para kepala UPT disdikpora dan para pengelola perpustakaan di tiap sekolah yang ada di wilayah kabupaten Pangandaran, diharapkan bisa mendongkrak minat baca terutama di kalangan pelajar.

Dalam sambutannya Drs. Kiswaya meyampaikan, pentingnya budaya minat baca terutama bagi para siswa guna menunjang terciptanya manusia yang tangguh dan berkualitas dalam mengisi pembangunan di negeri ini.

Menurut Kiswaya, pihaknya berharap agar budaya minat baca terutama dikalangan siswa harus lebih ditingkatkan lagi dalam tugas mencerdaskan kehidupan bangsa,  karena saat ini budaya minat baca dikalangan siswa sudah mulai menurun seiring dengan berkembangnya tekhnologi IT saat ini. Padahal kalau disikapi lebih lanjut, keadaan ini sungguh sangat memperihatinkan.

“Jadi kita berharap para guru di sekolah-sekolah bisa memberikan bimbingan dan arahan akan pentingnya membaca terhadap para siswa", katanya.

Ditambahkan Kiswaya, keadaan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum memiliki budaya membaca. Maka tidak heran apabila sumber daya manusia Indonesia pun rendah sehingga berdampak pada kurang majunya Indonesia dibanding negara lain.

“Menurut survey, saat ini Indonesia ada di urutan ke 61 dari 62 negara dengan minat bacanya rendah", tambahnya

Hal senada dikatakan Asda II,  Drs. Apip Winayadi, budaya minat baca langsung akan lebih terkenang dibanding membaca lewat media online.

“Yang jelas bila kita membaca buku lewat perpustakaan bisa lebih menghemat, tidak perlu beli pulsa data yang terkesan pemborosan", jelasnya.

Apip pun berharap dengan adanya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di Kabupaten Pangandaran ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat agar budaya dan minat membaca bisa lebih ditingkatkan. (AGE)

Related

berita 8567516332436647169

Posting Komentar

emo-but-icon

item