KUD MINASARI PANGANDARAN GELAR RAT SAAT NELAYAN PACEKLIK

PANGANDARAN-Rapat Anggota Tahunan (RAT)  Koperasi Unit Desa (KUD) Minasari Pangandaran tahun anggaran 2016 dilaksanakan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) berjalan singkat nyaris tanpa ada interupsi atau sanggahan dari sekitar 700 anggotanya. Hal ini semakin memperkuat, KUD Minasari nelayan Pangandaran di bawah pimpinan H. Jeje Wiradinata dan pengurus lainnya masih mendapat dukungan dari seluruh anggotanya.

“Tidak lebih 1 jam, RAT tadi berjalan lancar  dan anggota pun menerima laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban pengurus KUD Minasari tahun 2016. “ungkap Jeje.(23/2).

Jeje mengatakan, walau pun RAT tahun ini dilaksanakan di saat masa paceklik dimana tangkapan ikan di laut sedang sepi, tapi seluruh nelayan Pangandaran khususnya anggota KUD Minasari masih bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan usaha di bidang pariwisata.

“Mereka ada yang jualan menjajakan ikan asin, ada yang menjual jasa menjadi calo hotel, yang pasti nelayan pangandaran masih bertahan padahal masa paceklik sudah berjalan hampir 1 tahun. “terang Jeje.

Ditambahkan Jeje, terjadi penurunan produksi di tahun 2016, hanya sekitar 60 % hasil tangkapan para nelayan bisa dihasilkan, dengan raman (hasil produksi) yang biasanya mencapai Rp. 50 milyar, tahun 2016 hanya mencapai Rp. 20 milyar.

Jeje juga mengatakan, Koperasi Minasari nelayan Pangandaran  sekarang sudah mengasuransikan seluruh anggotanya. Jika ada nelayan meninggal saat melaut, maka ahli warisnya akan mendapat klaim asuransi sebesar Rp. 250 juta.

“Jika meniunggalnya biasa, tidak sedang melaut maka kalim asuransinya sebesar Rp. 150 juta lebih. “terang jeje.

Di tempat yang sama, salah seorang nelayan, Jumingan (54) yang tinggal di jalan Jangilus Desa Pangandaran mengatakan, setelah 3 tahun lebih menjadi anggota Koperasi Minasari ia merasakan banyak sekali manfaat yang bisa didapat.

Menurut Jumingan, harga beli ikan yang ada di Tempat pelelangan Ikan (TPI) Pangandaran sangat tinggi dibanding harga beli di luar TPI.

“Kalau saya sakit atau sedang masa paceklik seperti sekarang, kami dapat bantuan dari koperasi. “terang Jumingan.

Seperti sekarang, menurut Jumingan, sudah 6 bulan terjadi masa paceklik dan total dalam waktu 4 bulan sekarang ia tidak pergi melaut.

Lebih jauh jumingan mengatakan, hasil tangkapannya ikan biasanya sehari ia mendapat Rp. 2,5 juta. Setelah dipotong pengeluaran bensin upah dan lainnya, tidak kurang dari Rp. 1 juta ia peroleh.

“Lain lagi jika sedang musim ikan bawal putih, bisa lebih 1 juta per harinya. “terangnya lagi.

Masih dikatakan Jumingan, setelah KUD Minasari nelayan Pangandaran dipimpin H. Jeje Wiradinata, kesejahteraan para nelayan bisa terbantu karena terbukti, tanpa disuruh pun sekarang  para nelayan dengan senang hati menjual hasil tangkapannya ke TPI.

“Saya hanya berharap, semoga ada bantuan alat tangkap dari pemerintah dan bantuan rumah untuk nelayan bisa segera terealisasikan. “pungkasnya. (hiek)

Related

berita 3482610112022690429

Posting Komentar

emo-but-icon

item