PROGRAM AMS DI PANGANDARAN, (JUGA) BISA MENGURANGI PENGANGGURAN USTADZ

PANGANDARAN - Program Ajengan Masuk Sekolah(AMS) yang digulirkan Bupati Pangandaran H.Jeje Wiradinata, bertujuan agar anak didik bisa mempertebal pengetahuan agama untuk  membentengi perilaku siswa agar tidak cepat terpengaruh oleh hal-hal negative.

Dalam program AMS tersebut, nantinya dalam waktu satu minggu sekolah wajib mengundang aje¬ngan untuk memberikan pe¬ngetahuan soal ilmu agama, se¬hingga anak-anak memiliki pegangan yang kuat soal pendidikan agama.

Seperti disampaikan tokoh agama Kecamatan Cijulang, H.Atang Abd Halim, program AMS sangat baik untuk meningkatkan ilmu agama pada para peserta didik. Karena seperti diketahui, sekarang jamannya ITE yang segalanya bisa dengan mudah dan bebas dilihat.

“Itu kan sangat berbahaya buat para siswa, disini mungkin dibutuhkan filter dengan siraman rohani lewat pendidikan agama ", katanya.(27/01)

Dikatakannya lagi, program tersebut tidak akan ber¬hasil sempurna jika tidak di¬dukung para orang tua siswa, karena peran orang tua menjadi pen¬ting untuk ikut mengawasi ruang gerak anak-anak agar tidak melakukan kegiatan me¬nyimpang.

“Jika saja mengikuti kegiatan program yang di buat pemerintah, maka orang tua murid harus bisa mengarahkan anak nya agar bisa mengikuti program tersebut. “ungkapnya lagi.

Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pangandaran, KH Totong Aminudin beberapa waktu yang lalu menjelaskan, program AMS diharapkan bisa meminimalisasi pengangguran para ustadz yang telah selesai mondok di pesantren.

“Saat ini di Pangandaran banyak ustadz yang selesai mondok dari pondok pesantren tetapi nganggur, mereka harus diberdayakan karena kalau tidak diberdayakan khawatir membentuk ormas keagamaan yang tidak cocok diterapkan di Kabupaten Pangandaran,” kata Otong, Senin (16/1).

Masih kata Otong, jumlah ustadz yang telah disiapkan MUI nantinya melalui beberapa tahapan diantaranya menyeleksi latar belakang pondok pesantren tempat ustadz tersebut mondok dan jejak rekam di masyarakat.

“Kami yakin jumlah ustadz yang ada sekarang bisa memenuhi kebutuhan untuk menjadi tenaga pengajar program AMS.” tambah Otong.

Namun saat, menurutnya, pihak MUI masih melakukan beberapa konsep proses pengajaran dan metode yang akan disampaikan kepada peserta didik oleh ustadz yang akan direkomendasikan menjadi tenaga pengajar program AMS.
"Semoga program AMS di Pangandaran bisa berjalan dengan lancar, sesuai harapan Bupati Pangandaran", pungkas Totong. (AGE-ISIS KOSWARA)

Related

berita 8263133985803359242

Posting Komentar

emo-but-icon

item