BP3APK2BPMPD PANGANDARAN KEMBALI GELAR MOW

PANGANDARAN - Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif paling dasar khususnya bagi wanita meskipun tidak selalu diakui sebagai peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu akibat kehamilan yang diderita oleh wanita.

"Banyak wanita merasa sulit harus menentukan pilihan alat kontrasepsi yang akan digunakan, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima", kata Budi Mastoro, Kabid KBKS Dinas BP3APK2BPMPD Kabupaten Pangandaran.(09/11).

Budi menambahkan, sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita, maka pelayanan KB yang merupakan salah satu paket pelayanan kesehatan reproduksi esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan.

"Sekarang telah berubah paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi", imbuhnya.

Pelayanan KB harus lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan.

Dalam sosialisasi ke masyarakat, BP3APK2BPMPD Kabupaten Pangandaran kembali menggelar program pelayanan Medis Operasi Wanita (MOW) atau lebih dikenal dengan istilah Tubektomi.

Kegiatan MOW yang digelar di Puskesmas pangandaran (09/11) diikuti 39 akseptor yang datang dari seluruh Kecamatan se-Kabupaten Pangandaran.

“Jumlah akseptor yang datang mencapai 80 % dari target yang direncanakan.”terang Budi.

Dari kegiatan MOW ini, BP3APK2BPMPD menargetkan 50 akseptor namun yang hadir hanya 39 orang, itupun hasil kerja keras para petugas KB dibantu oleh masyarakat dan stakeholder.

Dikatakan Budi, program pelayanan MOW atau tubektomi tersebut dapat terselenggara atas kerjasama yang baik dengan beberapa lembaga seperti, Kodim 0613 Ciamis, PKK, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pangandaran serta Rumah Sakit Dokter Salamun dari Bandung. (AGE).

Related

berita 2387703838080322019

Posting Komentar

emo-but-icon

item