APPOI SIAP PENUHI KEBUTUHAN PUPUK ORGANIK DI KABUPATEN PANGANDARAN.

CIMERAK - Pupuk merupakan kebutuhan para petani untuk meningkatkan hasil dan kualitas  pertanian. Saat ini  banyak petani yang menggunakan pupuk kimia, padahal hal tersebut bisa berdampak terhadap  rusaknya lahan.

Guna memelihara lahan pertanian sehingga terus produktif dan tidak rusak, petani sebaiknya beralih dengan mengunakan pupuk organik. Selain biaya murah juga dapat memelihara unsur hara tanah.

Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Pengrajin Pupuk Organik Indonesia (APPOI) Kabupaten Pangandaran dibawah naungan KTNA kabupaten Pangandaran, Dadang Suherman.

Disampaikan Dadang, setiap tahunnya produksi pupuk organik yang bisa dihasilkan APPOI mencapai 200 ton. Menurutnya, ia memiliki harapan besar untuk bisa memproduksi 1000 ton pertahunnya.

"Jika produksi kami bisa mencapai 1000 ton pertahun, maka kami bisa memenuhi permintaan pasar khususnya di Kabupaten Pangandaran.”terangnya.

Ditambahkan Dadang, pembuatan pupuk organik diproduksinya yang memanfaatkan sampah organik, bahan - bahan tersebut diolah dengan cara  fermentasi bakteri. Ini juga sekaligus ikut mensukseskan program pemerintah khususnya dalam memerangi sampah.

"Hasil demplot, dari 1 hektar sawah bisa menghasilkan 9,5 ton padi, dengan  perbandingan jika memakai pupuk kimia hanya menghasilkan 4,5 ton padi/hektarnya" terang Dadang.

Dadang, yang merupakan salah seorang warga Desa Ciparanti Kecamatan Cimerak kabupaten Pangandaran merasa heran, kenbapa selama ini kebutuhan pupuk di kabupaten Pangandaran
harus dari daerah lain.

“Saya berharap kedepannya, kebutuhan petani pada pupuk organik, bisa menggunakan produk kami, produk daerah sendiri. “ kata Dadang. (AGE).







Related

berita 9125430306084241244

Posting Komentar

emo-but-icon

item